Semua Bangsa Menghadapi Persaingan Global

Loading

Menu Utama

Visi bangsa yang paling ideal dan bersifat universal sejatinya tidak perlu dirumuskan dalam kalimat panjang. Cukup dirumuskan dalam kalimat pendek, yaitu “Membangun Daya Saing Bangsa”. Di zaman apa pun dan dalam kondisi apa pun pada era globalisasi, bangsa Indonesia memerlukan menu itu sebagai menu utama yang harus disantap setiap hari. Kerja, kerja, kerja yang menjadi harapan presiden kepada para menterinya harus berlabuh pada terwujudnya daya saing bangsa secara keseluruhan.

Persoalan bisa saja ditangani, tetapi kalau hasil akhirnya tidak mengerucut kepeningkatan daya saing, boleh dikatakan kerja kita “sia-sia”. Apalah artinya demokrasi, desentralisasi, kalau kita tidak pandai membangun daya saing bangsa. Tiongkok bukan negara demokrasi, tetapi berhasil membangun daya saing internasionalnya, sehingga menjadi negara adidaya ekonomi.

Keberhasilan Tiongkok yang bisa kita pelajari adalah sistem nasionalnya yang memberikan penyadaran bahwa dengan jumlah penduduk yang besar, hampir tidak mungkin negara dapat mencukupi kebutuhan hidup seluruhnya rakyat tanpa dibarengi tindakan yang tepat membangun daya saing bangsa. Membangun daya saing bangsa harus menjadi gerakan nasional. Bangsa yang sukses membangun daya saingnya pasti akan berdaulat, dan pasti akan mandiri karena hidupnya tidak menjadi bergantung pada bangsa lain, malah bisa berbagi kepada bangsa lain yang memerlukan.

Bangsa yang berhasil membangun daya saing akan memiliki fondasi yang kuat, mempunyai tabungan yang cukup, karena cadangan devisanya bisa dihimpun dalam jumlah yang besar. Ekonominya selalu surplus meskipun nilai impornya besar. Sumbangan investasi dan ekspor terhadap PDB ekonominya tinggi, bisa di atas 50 persen. Sebaliknya, kalau sumbangan terhadap PDB kecil pertanda negara tersebut menghadapi masalah besar dalam membangun daya saing.

1
2
3
CATEGORIES
TAGS