Rusia Memuji Pancasila
Laporan: Redaksi

Ilustrasi
MOSKWA, (Tubas) – Dalam rangkaian dialog antarpemeluk agama antara Indonesia dan Rusia di Moskwa pekan lalu (Rabu, 8/6), delegasi Indonesia mendapat penghargaan dari para tokoh agama dari Rusia. Secara khusus, para pembicara dari Rusia memuji Pancasila.
“Beruntung bangsa Indonesia memiliki Pancasila. Kalau Pancasila dilaksanakan secara sungguh-sungguh, niscaya hal ini akan membawa kebesaran bagi Indonesia,” kata Victor Sumsky dari MGIMO, di Moskwa. Pancasila membangun negara yang berciri bhineka tunggal ika, beragam (plural) tapi tetap bersatu.
Dari landasan idiil itu, terciptalah dialog antaragama, antarras, antarsuku dan antargolongan. Secara khusus dalam dialog antarpenganut agama itu dibahas hubungan dua agama besar dunia, yaitu Kristen dan Islam. Hubungan Islam-Kristen dengan semua denominasinya akan memengaruhi dunia; karena itu sangat penting hubungan baik, harmoni, penuh toleransi, dan saling menghormati di antara kedua agama besar dunia itu demi ketentraman dunia.
Kesadaran dan kesepahaman itu timbul dalam dialog antarpemeluk agama di Moskwa, Rusia, Rabu lalu dengan tema “Membangun Harmoni dalam Keragaman” yang dihadiri para intelektual, tokoh agama, para duta besar negara ASEAN, diplomat, mantan diplomat, dan mahasiswa dari kedua belah pihak.
Direktur Pusat Dialog Peradaban Rusia, Veniamin Popov mengakui, membangun hubungan kedua agama besar itu sangat susah, kompleks bahkan sangat mungkin tidak jalan. “Namun hubungan harus dibangun. Dialog harus dilakukan karena hubungan kedua agama besar itu menentukan masa depan dunia,” katanya.
Sementara itu, Komaruddin Hidayat Rektor UIN Syarif Hidayatulah, Jakarta salah satu pembicara dari Indonesia mengatakan, hubungan keduanya bahkan menentukan jalannya sejarah dunia. Ia menambahkan, Indonesia harus menjadi contoh dalam membangun rumah bersama dengan tiang-tiang peradaban yang memperkokoh perdamaian.
Karena itu, dialog antara keduanya harus terus dilakukan dalam berbagai forum, katanya. Dialog dilakukan untuk membangun rasa saling pengertian dan saling memahami sehingga terbangun sikap saling toleran, tambahnya. (apul)