Rupiah Melemah, Indeks Saham Dibayangi Aksi Ambil Untung
JAKARTA, (tubasmedia.com)- Pada Akhir sesi pertama perdagangan Selasa (10/3/ 2015) indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 16,41 poin atau 0,30 persen menjadi 5.461,04. Serdang sebelumnya, indeks saham dibuka melemah 7,5 poin atau 0,14 persen di level 5.437,13. Keberhasilan indeks bergerak di zona hijau seiring dengan 134 saham naik, 100 saham turun dan sebanyak 97 saham tak mengalami perubahan. Untuk volume perdagangan mencapai 4,58 miliar saham dengan nilai Rp3,46 triliun.
Hingga ditutupnya sesi pertama perdagangan Selasa siang, indeks saham sempat menyentuh level tertinggi di 5.465,61. Sedangkan, level terendah menembus di 5.407,57. Indeks saham unggulan LQ45 yang ikut berbalik positif sebesar 0,35 persen ke 949. Indeks JII dan IDX30 juga sama-sama naik sebesar 0,09 persen ke 725 dan 0,36 persen ke 492.Namun, aksi pemodal asing makin mendominasi penjualan di pasar reguler yang menekan volume pembelian. Hasilnya, penjualan bersih asing (net foreign sell) mencapai Rp433,95 miliar.
“Pergerakan rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS mendorong indeks saham di bursa terus dibayangi aksi profit taking (ambil untung). Akan tetapi, penguatan dari bursa global turut mendongkrak laju IHSG sehingga dapat kembali menanjak,” ujar Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang. Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah kembali terkoreksi sebesar 12 poin, atau 0,09 persen ke level Rp13.059 pada perdagangan hari Selasa. Sedangkan, pada penutupan sehari sebelumnya, rupiah bercokol di posisi Rp13.047 per dolar AS. (ril/siswoyo)