Revolusi Industri 4.0 tidak Mengurangi Tenaga Kerja
SOLO, (tubasmedia.com) – Penerapan revolusi industri 4.0 ditengarai tidak akan mengurangi jumlah tenaga kerja di perusahaan. Penerapan 4.0 ini nantinya juga akan difokuskan pada peningkatan output perusahaan yang bergerak di bidang tekstil tersebut.
Human Resources Management General Manager PT Pan Brothers Tbk, Nurdin Setiawan mengatakan hal itu kepada wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Industri (Forwin) yang berkunjung ke kantornya, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (31/8).
“Jadi penerapan revolusi industri 4.0 tidak berpengaruh terhadap pengurangan tenaga kerja,” ujarnya tegas.
Nurdin mengatakan, meski sudah melakukan automatisasi di pabriknya, sejumlah tenaga kerja yang bertugas di divisi akan dialihkan ke bagian perakitan produk (assembly). Hal itu guna menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Nurdin berharap, automatisasi yang dilakukan perusahaan dalam memproduksi dapat menambah output hingga dua kali lipat, tapi juga tetap memanfaatkan pekerjanya. Ini merupakan bentuk efisiensi mengingat pihaknya tidak perlu menambah pabrik baru untuk meningkatkan output-nya.
“Artinya orang tidak kita kurangkan tapi bagaimana output kita bisa berkali lipat sehingga dengan kapasitas sekarang 90 juta potong pertahun itu tanpa harus menambah factory baru itu kita bisa meningkatkan output,” ucapnya.
Disebutkan dengan terapan industri 4.0, tidak mustahil perusahaan yang berdiri sejak 1980 itu, pada tahun 2034, akan tampil sebagai perusahaan garmen nomor satu terbesar kelas dunia atau tahun 2024 nomor satu terbesar di negara Asia.
Untuk jangka pendek katanya, perusahaan tersebut pada 2019 akan meraih nilai transaski sekitar US$ 1 miliar dimana periode 2017, angka transaski sudah mencapai US$ 549 juta dan target produksi sekitar 117 juta potong. (sabar)