Site icon TubasMedia.com

Pulau-pulau Kecil Masih Membutuhkan Pesawat dengan Runway

Loading

0605030n-219780x390

JAKARTA, (tubasmedia.com) – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) telah merampungkan proses perakitan pesawat N219 made in Bandung. Pesawat N219 rencananya akan roll out atau keluar hanggar untuk pertama kalinya pada 10 Desember mendatang dan akan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyambut baik rencana roll out pesawat N219. Setelah mampu produksi, Kemenperin mengharapkan produsen pesawat terbang dalam negeri bisa menjaring segmen pasar sesuai kemampuannya.

“Setelah bisa produksi pesawat sendiri seperti N219, maka berikutnya tentukan target awal segmen pasar. Kedua, cari model N219 yang sesuai segmen, ibarat mobil ya model MPV yang pasarnya luas,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, salah satu segmen potensial yang bisa digarap PTDI dan produsen pesawat dalam negeri lainnya yaitu pesawat jenis ATR. Pesawat yang mampu menjangka pulau-pulau kecil.

“Pengembangan N219 mestinya ditarget mencari segmen pasar yang tidak dimasuki pemain umumnya. Kita cari model pesawat untuk menjangkau pulau-pulau kecil,” ujar Saleh.

Menurutnya, produksi komponen pesawat terbang pun sudah bisa dikuasai sebagian besar oleh PTDI. Ia berharap bahan baku pembuatan komponen misalnya alumunium dan baja juga bis dihasilkan oleh produsen di dalam negeri.

Pulau-pulau kecil, kata Saleh, masih membutuhkan pesawat dengan runway (landasan pacu pesawat) pendek meski jumlah pesawat yang diperlukan di tiap pulau tidak terlalu banyak.

Putu menambahkan, sesuai roadmap pembangunan industri nasional hingga 2019, industri pesawat terbang termasuk bidang yang menjadi prioritas.

“Industri pesawat terbang bisa kita prioritaskan. Asalkan Inalum bisa buat alumunium alloy yang bagus. Selama ini bahan baku alumunium dari kita, dijual ke luar, balik lagi ke kita,” imbuh Putu.

Saleh Husin mengatakan sempat menerima produsen pesawat terbang lokal yang digawangi putra mantan Presiden Habibie, Ilham Habibie yang menceritakan geliat industri pesawat terbang lokal.

“Beberapa waktu lalu, sempat ada beberapa direksi bersama Ilham Habibie katakan dengan semangat masih kembangkan R80. Ingin buat ATR72 juga. Pengembangan CN235 juga masih jalan. Kalau jet saya lupa, rasanya nggak. Kita ingin perkuat lagi terbang antar pulau. Segmen komersial kita dorong agar dibelanjakan pemerintah,” tutur Saleh. (sabar)

Exit mobile version