BALIKPAPAN, (tubasmedia.com) – Proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda terkendala masalah tumpang tindih lahan antarwarga. Dari 2 paket proyek, masih separuh lahan yang berhasi dibebaskan pemda setempat.
Proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,02 Km ini secara keseluruhan terbagi menjadi lima paket dan dua diantaranya melewati wilayah Balikpapan antara lain paket I sepanjang 25,07 Km dan paket V sepanjang 11,5 Km.
Syaiful Bachri selaku Asisten Tata Pemerintahan Kota Balikpapan pada Selasa (14/4) menjelaskan ada tumpang tindih masalah kepemilikan lahan masyarakat dengan lahan trans AD di lokasi paket V.
“Kalau tumpang tindih begini kan harus ada penyelesaian dulu. Walaupun akhir penyelesaiannya mungkin dengan jalur hukum,” ucapnya.
“Sama hal nya dengan pengerjaan proyek paket I terkendala oleh lokasi yang melewati kawasan hutan lindung. Sebab ternyata kawasan ini telah ditempati oleh warga setempat dalam waktu yang cukup lama. ” lanjutnya.
Dari pernyataan Syaiful, ada sebagian masyarakat yang menguasai wilayah itu secara fisik dan sudah beberapa generasi tinggal di sana. Sehingga pihaknya belum bisa membebaskan lahan itu.
Syaiful berharap agar permasalahan tumpang tindih lahan ini bisa diselesaikan dengan segera agar pembebasan sisa lahan dapat dirampungkan tahun ini.
Serupa, Asisten Perekonomian, Pembangunan, dan Kesra Kota Balikpapan Sri Soetantintah, juga mengharapkan agar Pemkot Balikpapan segera menyelesaikan pembebasan lahan agar lelang pengerjaan proyek dapat dilakukan. (welda)