Proyek Disperindag Tasikmalaya Tidak Transparan
Laporan: Redaksi

Ilustrasi
TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Sejumlah tokoh masyarakat Tasikmalaya menilai berbagai proyek fisik dan nonfisik yang dikelola pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Pemkab Tasikmalaya, tidak transparan. Terutama pada pelaksanaan pembangunan proyek yang dinamai SRG (Sarana Gedung) yang dikelola Diperindag Kabupaten Tasikmalaya.
Proyek SRG berlokasi di Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, yang menghabiskan uang rakyat miliaran rupiah ini. Proses pelaksanaan proyeknya tidak sesuai dengan harapan masyarakat Tasikmalaya. Masyarakat Tasikmalaya mendesak pihak BPK dan penegak hukum, menyelusuri setiap proyek yang dikelola oleh pihak Disperindag, Kabupaten Tasikmalaya.
Mantan anggota DPR/MPR RI, H. Djadja W kepada tubasmedia.com mengatakan, rumor ketidaktransparanan pengerjaan proyek miliaran di Diperindag, harus ditindaklanjuti oleh pihak yang berkompeten.
Masyarakat mendesak pihak penegak hukum untuk meneliti dan mengusut pembangunan gedung sarana gedung (SRG) di Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya.
“Kalau benar proyek yang dikelola pihak Diperindag Kabupaten Tasikmalaya tidak transparan dan sarat KKN, sesuai dengan pemberitaan tubasmedia.com minggu lalu, ini sebagai bukti awal untuk mengusut permainan kangkolingkong oknum dalam proyek itu,” kata Djadja.
Sementara itu, menurut sumber tubasmedia.com, proyek pembangunan sarana gedung dan produksi di lingkungan Diperindag Kabupaten Tasikmalaya, kini pelaksanaan fisiknya hampir 75 persen. Proyek SRG senilai Rp 5 miliar itu, di antaranya untuk pembanguan sarana gedung sekitar Rp 3,9 miliar, sedangkan Rp 2,1 miliar untuk pembelian alat-alat sarana pendukung produksi.
Begitu pula proyek peremajaan (rehabilitasi) sejumlah pasar di Kabupaten Tasikmalaya, pemborong yang mengerjakan proyek itu tidak jelas, diduga dikerjakan (disubkan) oleh pejabat di Diperindag dengan meminjam perusahaan.
Berbagai proyek yang sudah dikerjakan, maupun yang dalam penelitian pihak Diperindag Kabupaten Tasikmalaya tidak transparan, masih menuai protes masyarakat dan karyawan Diperindag itu sendiri.
Kepala Diperindag Kabupaten Tasikmalaya, Drs. H. Nana ketika hendak ditemui selalu tdak ada di kantornya. Sementara menurut Nia, Kabid Diperindag Kabupaten Tasikmalaya, yang membidangi proyek fisik dan non fisik, ketika dihubungi, tidak banyak komentar dan terkesan cuci tangan.
Namun, ia membenarkan pembangunan fisik sarana gedung di Jamanis hampir rampung dan mengenai pembangunan gedung itu, tidak ada masalah. “Tapi silakan saja tanyakan langsung pada pelaksana lapangan (pinlak), namun yang jelas proyek tersebut, merupakan bantuan dari pusat APBN 2012, perusahaan yang mengerjakan proyek itu adalah CV. Agnisa,” kata Nia. (hakri/dadang)