Presiden: Gotong Royong Modal Sosial Hadapi Masa Depan
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo menghadiri puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Xll seluruh Indonesia di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (28/5/2015) pagi. Presiden beserta Ibu Iriana Jokowi berada di Manado untuk melaksanakan sejumlah acara, sejak Rabu (27/5) malam.
Dalam sambutannya Presiden mengingatkan masyarakat, tanggal 1 Juni, kita akan memperingati Hari Lahirnya Pancasila.
“Hari ini saya ingin mengingatkan semua apa yang dikatakan Bung Karno, Bapak Bangsa penggali Pancasila, bahwa dari kelima sila Pancasila, kita dapat inti sarinya, Gotong Royong,” kata Jokowi.
Dikatakan, tanggung jawab membangun bangsa harus dilakukan dengan cara musyawarah dalam memutuskan dan gotong royong dalam bekerja. Ia menyebutkan, kekuatan rakyat Indonesia adalah gotong royong, dan dengan modal sosial ini, rakyat bahu-membahu menyelesaikan berbagai hambatan dan tantangan ke depan.
“Gotong royong bukan hanya jiwa bangsa, tapi juga modal sosial dalam menghadapi masa depan,” katanya, seperti dipetik dari laman Sekab.
Menurut Presiden, gotong royong harus dimaknai bukan hanya slogan, sebatas kata-kata atau jargon, tapi harus diaktualisasikan dalam pelaksanaan sehari-hari, dalam bekerja sehari-hari, diwujudkan dalam kehidupan masyarakat.
Memang tidak mudah menjalankan semangat gotong royong di tengah kehidupan yang individualistic, cenderung kompetitif, dan masih banyak dari kita yang bekerja sendiri dibanding bersama. “Inilah yang perlu saya ingatkan hari ini,” katanya.
Pada acara itu, Presiden menyampaikan apresiasi kepada Tim Penggerak PKK, baik tingkat pusat maupun daerah, atas pencapaiannya selama ini. Ke depan, kata Presiden, ia ingin melihat PKK tumbuh sebagai kekuatan dan berperan lagi di bidang pendidikan, kesehatan, program kesejahteraan rakyat sampai tingkat bawah dan akar rumput. (ril/ender)