Politeknik Kemenperin Latih Ratusan Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Industri agro merupakan salah satu sektor strategis yang juga turut berperan penting menopang perekonomian nasional. Tercatat, industri agro mampu tumbuh hingga 5,20 persen dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 8,89 persen pada tahun 2024.

Di samping itu, industri agro memberikan andil mencapai 51,81 persen pada PDB industri pengolahan nonmigas, dan sektor ini telah menyerap tenaga kerja lebih dari 9,37 juta orang.

kinerjanya yang positif, Kementerian Perindustrian terus memacu industri agro semakin produktif, inovatif dan berdaya saing global.

“Dalam upaya pengembangannya, beberapa strategi sudah kami jalankan, antara lain menyediakan tenaga kerja yang kompeten di bidang industri agro,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (8/5).

Menperin mengemukakan, Indonesia memiliki pasar domestik yang sangat besar sehingga dengan potensi ketersediaan sumber daya alam yang melimpah dan didukung dengan tenaga kerja terampil, Kemenperin optimistis industri agro akan semakin tumbuh berkembang.

“Beberapa subsektor andalan di industri agro, di antaranya industri makanan dan minuman, serta industri kayu, kertas, dan furnitur,” ungkapnya.

Guna meningkatkan performa industri agro, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin juga turut berperan melalui pelaksanaan program pengembangan kompetensi SDM industri.

“Kami berkomitmen untuk memajukan SDM industri agro dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan vokasi yang fokus pada sektor tersebut,” ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan.

Pada Rabu (7/5), salah satu unit pendidikan vokasi Kemenperin, yakni Politeknik ATI Padang telah membuka secara resmi program pelatihan pengolahan mangga dan pisang bagi negara-negara di kawasan Karibia. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenperin dengan Non-Aligned Movement Centre for South-South and Triangular Cooperation (NAM CSSTC) serta Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu), yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja industri agro di negara-negara kawasan Karibia, khususnya dalam pengolahan mangga dan pisang.

“Politeknik ATI Padang sebagai unit pendidikan vokasi binaan kami dengan spesialisasi industri agro, telah memiliki pengalaman yang luas dalam mengembangkan produk-produk makanan dan minuman yang memiliki nilai tambah tinggi, termasuk produk olahan dari buah. Politeknik ini kembali dipercaya untuk melatih negara-negara di kawasan Karibia pada tahun ini,” ungkap Masrokhan.(sabar)

 

CATEGORIES
TAGS