JAKARTA, (tubasmedia.com)- PT Permodalan Nasional Madani (PNM), sebuah Lembaga Keuangan Khusus yang sahamnya 100% milik Pemerintah. Tugas utama PNM adalah memberikan solusi pembiayaan pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) dengan kemampuan yang ada berdasarkan kelayakan usaha serta prinsip ekonomi pasar.
Dengan dukungan Pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia, PNM dikelola dengan prinsip-prinsip profesionalisme, transparansi, dan good corporate governance siap melangkah memasuki era Indonesia Baru, menuju masyarakat Madani yang dicita-citakan.
Kegitan offline activity, pelatihan dan pembinaan klaster-klaster juga aktivitas pemberdayaan UMK, yang mengkombinasikan bisnis pembiayaan dan pengembangan kapasitas usaha, merupakan keunggulan dan keunikan PNM dibanding lembaga keuangan lainnya dalam mendukung kemajuan pelaku UMKM.
Direktur Utama PT PNM, Parman Nataatmadja mengatakan, PNM menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 3 triliun dengan 30 Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) baru pada tahun 2015 atau naik 7,14% dari proyeksi akhir tahun ini Rp 2,8 triliun.”Target pembiayaan tersebut akan dibarengi dengan rasio kredit bermasalah atau NPL (non performing loan) sebesar 3,5%,” kata Parman, Senin (22/12/14).
Khusus untuk PNM Cabang Makassar, saat ini membawahi 45 kantor ULaMM, yang dibantu kendali melalui 8 kantor klaster, yakni klaster Ambon, Klaster Bone, Klaster Makassar, dan Klaster Mamuju, klaster Palopo, klaster Pare-pare, klaster Ampana, dan klaster Palu.
Tercatat per November 2014, outstanding pembiayaan PNM Cabang Makassar sebesar Rp 280 miliar, tumbuh dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama 2013 sebesar Rp 234,1 miliar dengan total nasabah sebanyak 1.918 nasabah.Pemimpin PNM Cabang Makassar, Maimun Bakri mengatakan, PNM cabang Makassar secara aktif dan konsisten melaksanakan kegiatan pemberdayaan UMKM di seluruh jaringan layanan ULaMM, dengan memberikan pembekalan ilmu pemasaran, ketrampilan berusaha, serta sikap optimistis dalam membangun bisnis ke depan.
Selain itu, PNM Makassar selalu menerapkan nilai-nilai modal spiritual kepada debitur dalam berbisnis agar tetap menjunjung tinggi etika bisnis dan nilai-nilai budi pekerti yang luhur agar dapat memuaskan dalam pelayanan.
“Kami juga berharap melalui kegiatan semacam ini bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk unggulan Indonesia dengan cara memiliki dan menggunakan produk dalam negeri,” tuturnya. (angga)