Pesepak Bola Belia Unjuk Kebolehan di FFFP 2019
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Setelah Festival Football for Peace (FFFP) berlangsung Desember 2018 dan Maret 2019 lalu, kini SSB Tunas Asa Soccer School (TASS) bekerjasama dengan Garuda Anak Nusantara ( GAN) dan Uni Papua kembali menyelenggarakan FFFP 2109.
Festival yang digelar di Lapangan Bola, Setu, Jakarta Timur itu diselenggarakan selama dua hari, Sabtu-Minggu, 29-30 Juni 2019.
Menurut Ketua SSB TASS, ibu Fitri, FFFP 2019 diselengarakan sebagai ajang silaturahmi antar SSB yang ikut meramaikan festival.
SSB yang ikut dalam festival sebanyak 24 SSB terdiri dari kelompok umur 10-14 tahun yang semuanya dari Jakarta Timur, Depok dan satu SSB dari Papua. Para pesepak bola belia itu ingin unjuk kebolehan dalam fesival tersebut.
Menurut pandangan mata, FFFP 2019 berlangsung meriah dan penuh persaudaraan. Terkesan para pemain dan supporter serta para orang tua pemain, tidak terpaku pada pertandingan untuk mengejar kemenangan. Akan tetapi kelihatan larut pada unsur hiburannya.
Namun sebagai sebuah permainan, pada kelompok umur 10, umumnya teori permainan sepak bola belum sepenuhnya dikuasai. Para anak-anak tersebut masih sedang senangnya secara bergerombol berlari di lapangan hijau mengikuti arah bola. Kemana bola bergulir, serentak mereka bergerombol secara beramai-ramai mengejar bola tersebut dan setelah bola ditemukan, mereka bingung mau over kemana karena mereka satu club berada dalam satu titik.
Padahal para pelatih yang dengan setia mengawal anak didiknya di pinggir lapangan hijau selalu berteriak mengatakan,’’jangan bergerombol kejar bolanya tapi cari lawannya’’.
Chief Coach SSB TASS, Marcos mengaku kalau anak-anak tersebut masih dalam transisi, alias masih senang bergerombol. Akan tetapi para anak didiknya secara perlahan, kata Marcos sudah dapat menangkap dan memahami trik-trik dan teori bermain bola sebenarnya yang diajarkan tim pelatih.
‘’Hanya saja pengalaman bertanding mereka umumnya masih minim, sehingga pertandingan persaudaraan antar SSB, sebaiknya diperbanyak,’’ kata Marcos (sabar)