Site icon TubasMedia.com

Pergerakan LMND Garut Tolak Kenaikan Harga BBM

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

GARUT, (TubasMedia.Com) – Pergerakan liga mahasiswa nasional untuk demokrasi (LMND) Kabupaten Garut, kecewa terhadap sikap pemerintah yang merencanakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka mrenyerukan, “Turunkan SBY-Budiono karena sudah tidak berpihak terhadap rakyat Indonesia. Hapuskan utang luar negeri dan bangun industri nasional!”.

Saat berunjuk rasa di kantor DPRD, Ketua Pergerakan LMND, Ajang R meminta agar wakil rakyat bersikap tegas. “Kami sangat menunggu sikap jelas dan tegas pimpinan dan anggota DPRD serta Pemerintah Kabupuaten Garut untuk menolak kenaikan harga BBM dengan menandatangani nota ketidak setujuan atas nama rakyat Kabupaten Garut,” ujarnya.

Dikataskan, pemerintahan SBY-Budiono sukses menyengsarakan rakyat Indonesia dengan semua kebijakannya, apalagi dengan pencabutan subsidi BBM 1 April 2012 ini, akan berdampak besar terhadap kehidupan dan perekonomian masyarakat kecil, yang akan menambah kemiskinan dan kesengsaraan untuk bangsa Indonesia.

SBY-Boediono tidak pernah serius untuk mengeluarkan bangsa ini dari keterpurukan, mereka malah menambah penderitaan untuk rakyat dengan semua kebijakan-kebijakannya. Maka dengan itu SBY-Budiono harus bertanggung jawab atas semua penderitaan rakyat hari ini. Penderitaan bangsa Indonesia diakibatkan kepentingan kapitalis asing dan SBY-Boediono sebagai bonekanya, dan hamba dari imperiarisme dan kapitalisme.

“Masih banyak cara untuk menyelamatkan perekonomian bangsa Indonesia, bukan dengan cara menaikkan harga BBM. Itu sama saja dengan membunuh secara perlahan rakyat Indonesia. Oleh karena itu LMND mendesak nota kesepahaman penolakan kenaikan BBM, menuntut tegas kepada Pemerintah Kabupaten Garut untuk menolak pencabutan subsidi BBM,” ungkap Ajang kepada TubasMedia.Com usai dilakukan orasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Garut.

Mereka menuntut agar para anggota DPRD Garut bersedia membubuhkan tanda tangan dukungan untuk menolak rencana kenaikan harga BBM pada selembar spanduk yang dibawa para mahasiswa. Namun setelah ditunggu beberapa menit, tak ada satu pun anggota dewan yang keluar. Para mahasiswa yang kesal kemudian memberikan hadiah “unik” untuk para wakil rakyat, yaitu sebuah celana dalam yang ditempelkan mahasiswa di gerbang masuk Gedung DPRD Garut.

Menurut seorang mahasiswa yang ikut menempelkan celana dalam itu, Dani Ramdani, celana dalam berwarna cokelat dan putih itu sengaja dihadiahkan untuk para anggota DPRD yang dianggapnya sudah tidak memiliki keberanian dan rasa malu terhadap rakyat yang memilihnya.”Ini sebagai simbol bahwa para anggota DPRD itu sudah tak memiliki keberanian untuk menyuarakan keinginan rakyat,” ungkap Dani. (sighar)

Exit mobile version