Percayalah Pada Diri Sendiri

Loading

Oleh: T. Dewi

ilustrasi

ilustrasi

KALIMAT “Percayalah Pada Diri Sendiri” dahulu sering sekali diucapkan oleh ibunda tercinta ketika penulis ragu-ragu mengambil keputusan untuk berbuat. Rasa bimbang, ragu-ragu pada diri sendiri sering muncul, dengan pertanyaan dalam hati: “Dapatkah saya melakukannya?”

Rasa percaya pada diri sendiri memang harus dimiliki setiap orang yang ingin maju dalam kehidupannya. Apabila rasa ragu, waswas, cemas menghadapi suatu persoalan atau menghadapi suatu tantangan hidup, maka ia akan menjadi seorang pemimpi; banyak keinginan tetapi tidak berani berbuat. Mengapa demikian? Oleh karena ia takut salah, takut menemui banyak kesukaran, takut gagal, takut dipersalahkan, takut dan takut. Hasil dari orang yang selalu memiliki rasa takut adalah tidak akan pernah maju.

Kemudian bagaimana mengatasi rasa takut itu? Jawabannya tidak lain adalah percaya pada diri sendiri. Oleh karena orang yang percaya pada diri sendiri menjadi orang yang berani menghadapi masalah, tidak gentar pada tantangan, tidak takut lelah, tidak takut gagal, sebab ia mengerti kegagalan bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari suatu kemajuan.

Lalu rasa percaya diri itu bagaimana membangunnya? Kita perlu menanamkan rasa percaya bahwa sebenarnya jiwa setiap manusia, berasal dari sinar cahaya Tuhan yang mengandung kekuatan. Manusia tidak dapat merasakan kekuatan yang ada dalam dirinya sendiri apabila kepercayaannya kepada Tuhan sebagai Penciptanya tidak ada, dan manusia juga harus percaya sebenarnya Penuntun Sejati yang berada dalam sanubarinya suci adalah sinar cahaya Tuhan itu sendiri.

Untuk dapat merasakan bahwa kekuatan ada dalam diri sendiri, maka manusia perlu menghaluskan budi pekertinya dahulu, atau selalu bersikap positif terhadap apa pun yang dihadapinya dalam kehidupannya sehari-hari.

Sikap positif pada diri seseorang perlu dibangun sejak usia dini, oleh karena dari orang tua yang peragu dan selalu memandang negatif pada orang lain,maka akan tumbuh pula anak yang peragu, tidak percaya diri. Oleh karena memang lebih mudah melakukan hal-hal yang negatif dari pada yang positif. Akan tetapi apabila seseorang sudah selalu berpikir positif, mudah untuknya berbuat positif dan ia pun akan menjadi pemberani melangkahkan kakinya di padang ilalang mana pun untuk mejelajahi dunia ini dengan percaya diri.

Percaya diri akan mudah apabila seseorang melatih memiliki watak yang tulus (legawa), sabar, mudah menerima kenyataan yang ada dengan hati tenang, dan jujur dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Budi pekerti yang luhur akan membawa seseorang menjadi pribadi yang penuh percaya diri. Ia tidak akan goyah diterjang badai dasyat di kehidupan yang sedang dilalui.

Dalam perkembangan dunia masa kita, terlihat manusia saling berlomba mengejar keduniawian, sulit bagi orang yang tidak mempunyai rasa percaya diri yang kuat untuk bertahan. Tanpa disadari rasa percaya diri hilang dalam persaingan dunia ini. Sebab banyak orang tidak melihat ke dalam dirinya sendiri yang sudah memiliki kekuatan.

Tanda seseorang kehilangan rasa percaya dirinya adalah ia merasa dirinya sial, selalu curiga, merasa dilecehkan dan timbullah rasa marah pada diri sendiri, kesal, ragu, cemas dsb. Rasa negatif yang terus meneruskan dirasakan juga akan memengaruhi kekuatan raganya, seperti: pusing tanpa sebab, mudah lelah dsb. Sedangkan orang yang telah memiliki kekuatan karena yakin bersama Penuntun Sejati ialah sinar cahaya Tuhan yang menjadi jiwa sejatinya, maka ia dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam dirinya sendiri dan kelemahan yang ada di luar dirinya.

Oleh karena sejatinya Penuntun Sejatilah/sinar cahaya Tuhan yang selalu menuntunnya untuk selalu berbuat positif atau berbuat baik. Untuk membangun sebuah masyarakat yang sejahtera dibutuhkan manusia-manusia yang memiliki kepercayaan pada diri sendiri yang kuat, yang percaya bahwa ia adalah hamba Tuhan yang ada dalam kuasa Tuhan. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS