Perbankan Takut Salurkan KUR kepada UKM
Laporan: Redaksi

Ilustrasi
CIAMIS, (Tubas) – Di tengah gembar-gem¬bornya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dipermudah, ternyata masih ada pengusaha kecil yang mengaku kesulitan memperoleh bantuan dana dari perbankan itu. Menurut pemilik usaha pembuatan makanan ringan di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis H. Wahyu (48) persyaratan memperoleh KUR itu ribet dan berbelit-belit.
Padahal, semua sudah tahu bantuan modal dengan bunga kecil dari KUR itu merupakan program pemerintah untuk mengembangkan usaha. Permohonan dana KUR untuk mengembangkan usaha sekarang ini sudah diajukan beberapa kali. Iro¬nisnya, sampai sekarang belum mendapat respon positif yang berujung cairnya bantuan dana.
Akibatnya, tidak menutup kemungkinan usaha yang digelutinya tersebut bakal terancam gulung tikar. Padahal, menurut Wahyu dari usaha yang digelutinya tersebut bisa menyerap ratusan pekerja dari mulai penggoreng, pembungkus dan penjual yang sekarang hanya tinggal puluhan pekerja saja yang masih bertahan karena mahalnya bahan baku dan kurangnya permodalan.
Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), Evi Wahyudin (34) mengaku prihatin dengan penyaluran dana KUR yang belum maksimal.”Kami harap perbankan responsif dengan harapan pengusaha yang ingin maju dan terhambat permodalan segera mendapatkan solusi, sejalan program pemerintah dalam penyaluran KUR” katanya.
Padahal, tambah Evi dengan dipermudahnya prosedur pemberian dana KUR itu, secara otomatis mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ciamis. Bantuan modal usaha untuk pelaku usaha berbagai produk, baik makanan maupun barang seperti kerajinan, semestinya mendapat dukungan dukungan semua pihak. Termasuk perbankan, dalam upaya mendongkrak pertumbuhan usaha mikro di Kota Ciamis
Pihak perbankan yang ada di Kota Ciamis terkesan takut mencairkan pinjaman modal dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada peminjam sebagai pelaku usaha kecil di Kota Ciamis yang membutuhkan modal usaha. Kalau perbankan terus merasa takut, program yang baik dari pemerintah melalui KUR tentu tidak akan berhasil. “Saya kecewa dengan perbankan yang terkesan terlalu berhati-hati terhadap usaha mikro dalam mendapatkan modal dari program KUR,” tegasnya. (mamay)