Penyiapan Infrastruktur untuk Mudik Sudah Maksimal

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah menyiapkan infrastruktur mudik, khususnya jalan, secara maksimal, meskipun di beberapa tempat masih ada hambatan.

“Proses persiapan mudik sudah kita lakukan semaksimal mungkin. Di beberapa tempat memang ada yang mengalami hambatan dan beberapa proyek yang belum selesai sudah kita hentikan pekerjaannya, sudah kita lihat juga efektivitas tol Cipali (Cikopo-Palimanan). Maka masalah jalan tidak ada lagi, tetapi lebih ke masalah pelayanan di gate toll,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjojono, di Jakarta, Senin (13/7/2015) malam.

Mengenai kendala di gate toll Cipali, menurut Taufik, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait akan memberikan upaya dengan istilah “jemput bola” atau dengan memberikan kartu kepada pengendara saat antrean terjadi, yang intinya mempersingkat waktu transaksi di gardu tol nya.
Demikian juga di Brebes, sudah diperkirakan sebelumnya akan terjadi penumpukan cukup padat terutama untuk keluar di Pejagan .

“Kita sudah antisipasi dibukanya jalur darurat ke Brebes Timur, karena malam hari tidak bisa dipakai. Sekarang sudah kita lihat terjadi penumpukan di pertigaan setelah keluar tol Pejagan. Ini menjadi hal-hal yang kita evaluasi ke depan,” tambah Taufik, seperti dipetik dari laman Setkab.

Direktur Pengembangan Jaringan Jalan DItjen Bina Marga Kementerian PUPR, Soebagiono, mengatakan, dengan dioperasikannya tol Cipali maka volume kepadatan pemudik yang melewati jalur Pantura berkurang. Hal tersebut berpengaruh terhadap biaya perawatan jalan nasional di jalur Pantura.

Ia menyebutkan, setidaknya 40 persen anggaran perawatan jalan nasional di Pantura berkurang pada tahun depan. Sedangkan sisa anggarannya masih untuk perawatan jalur Pantura di wilayah Brebes sampai Semarang. Pasalnya tol Pejagan-Pemalang, yang bisa mengurangi volume kepadatan di wilayah tersebut belum selesai.

Menurut Soebagiono, anggaran perbaikan tol Pantura dalam beberapa tahun ke belakang berkisar Rp 1,1 sampai 1,6 triliun. Dengan banyaknya proyek jalan tol yang menyatukan sistem Trans Jawa, Kementerian PUPR yakin bisa mengurangi anggaran pemeliharaan jalan di Pantura. (ril/ender)

CATEGORIES
TAGS