Penjualan Produk Elektronik Jan-Okt Rp 23,9 T
Laporan: Redaksi

JAKARTA,(Tubas) – Penjualan produk elektronik di Tanah Air turun 3% pada Oktober dibandingkan omset bulan sebelumnya, seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat di sejumlah daerah.
Kendati demikian, nilai kumulatif penjualan produk elektronik selama periode Januari-Oktober mencapai Rp23,9 triliun atau tumbuh 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Penjualan elektronik bulan Oktober 2012 turun 3% dibanding September 2012. Hampir semua kategori produk, kecuali AC (penyejuk ruangan), mengalami penurunan,” ujar Ketua Electronic Marketer Club, Rudyanto.
Menurutnya, pasar elektronik di beberapa daerah di Indonesia mulai terasa sepi pasca-libur hari raya Idul Fitri, terutama di wilayah Sumatera. Penurunan daya beli masyarakat disinyalir berkaitan dengan anjloknya harga komoditas di pasar internasional akibat krisis keuangan. “Seperti harga sawit turun, sehingga mengganggu daya beli masyarakat,” katanya.
Apabila mengamati kecenderungan negatif tersebut, Rudyanto memperkirakan pertumbuhan penjualan elektronik pada kuartal IV/2012 akan stagnan atau bahkan bisa turun.
“Kalau siklusnya, biasanya penjualan elektronik pada kuartal IV selalu naik, tapi untuk tahun ini mungkin stagnan atau turun sedikit,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Federasi Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel) Ali Soebroto Oentaryo memperkirakan, omset produk elektronik tahun ini tumbuh lebih dari 20% dibandingkan tahun lalu.
Penjualan televisi kemungkinan akan menjadi kontributor terbesar, seiring dengan keinginan masyarakat beralih dari televisi tabung ke TV LCD/LED.
“ Sekarang, tidak lagi satu keluarga, satu TV, tapi tiap kamar satu TV. Selain itu, ada juga keinginan konsumen bahwa kalau usia TV sudah 10 tahun, harus ganti baru,” ujarnya. (anthon)