Penggunaan Mocaf Kurangi Ketergantungan Impor

Laporan: Redaksi

ilustrasi

PURBALINGGA, (tubasmedia.com) – Wabup Purbalingga, Sukento Ridho Marhaendrianto berharap masyarakat beralih menggunakan tepung mocaf (modified cassava flour) sebagai pengganti tepung terigu. Tepung mocaf merupakan tepung produksi lokal yang berbahan singkong.

“Kalau masyarakat mau menggunakan mocaf sebagai pengganti terigu, maka ketergantungan kita terhadap impor terigu akan menurun. Jadi, kalau ada krisis ekonomi global, tidak langsung terimbas,” ujar Sukento saat rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan, Sabtu (23/11) di Purbalingga.

Sukento mengungkapkan ketergantungan terhadap tepung terigu sangat tinggi. Tahun 2012, impor tepung terigu sebanyak 6,3 juta ton dengan nilai sebesar US $ 2,3 miliar. Angka konsumsi tepung terigu mencapai 21 kg/kapita/tahun, terbesar kedua setelah konsumsi beras.

Sementara produksi singkong di Purbalingga melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal. Tahun 2012, tercatat produksi singkong mencapai 170 ribu ton. Sukento optimis jika masyarakat terus didorong untuk menggunakan tepung mocaf maka pemanfaatan singkong akan semakin maksimal, kesejahteraan petani meningkat dan kedaulatan pangan kita juga meningkat.

Tepung mocaf dibuat dari singkong melalui proses fermentasi sehingga kualitas tepungnya menjadi lebih baik. Tepung mocaf dapat dimanfaatkan untuk membuat kue, roti dan mie sebagaimana tepung terigu. Pembuatan tepung mocaf juga relatif sederhana sehingga bisa diproduksi dalam skala industri rumah tangga.

Menurut Sukento untuk mengkampanyekan penggunaan tepung mocaf di masyarakat, Pemkab Purbalingga bekerjasama dengan kelompok organisasi perempuan dan para pelaku industri makanan melakukan penyuluhan, pelatihan dan juga perlombaan.

“Untuk beralih ke mocaf, tak harus frontal, bisa berangsur-angsur. Jadi mula-mula substitusi dulu dengan komposisi mocaf lebih banyak dari terigu. Jika sudah terbiasa, maka bisa 100 persen mocaf,” katanya. (joko suharyanto)