Pemerintah Kurang Antisipatif Soal Kenaikan Harga Beras

Loading

565

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Harga beras melambung tinggi di sejumlah daerah di Tanah Air. Wakil Ketua Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi, mengatakan penyebab harga beras naik karena stok beras di pasar berkurang.

“Penerima raskin (beras miskin) sejak bulan November-Desember 2014 dan Januari 2015 tidak mendapatkan raskin lagi tetapi oleh pemerintah diganti BLSM sehingga penerima raskin menyerbu pasar-pasar untuk membeli beras,” kata Viva Yoga di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu melanjutkan, pemerintah tidak memiliki sensitivitas ketika terjadi perubahan kebijakan terkait harga beras.

“Harusnya lebih antisipatif dong tetapi kan tidak sudah mengetahui bahwa terjadi penurunan volume panen sudah mengetahui bahwa terjadi penurunan volume panen sudah mengetahui bahwa penerima raskin itu akan menyerbu pasar pasar tapi kenapa tidak dilakukan penambahan kuota ke pasar-pasar,” jelasnya.

Dalam persoalan ini, dia mempertanyakan, mengapa pemerintah tidak sejak jauh hari menginstruksikan Bulog melakukan operasi. Seperti laporan diterima Komisi IV terdapat terdapat Cadangan Beras Pemerintah (CPB) sebanyak 1.8 juta ton untuk persediaan secara nasional selama enam bulan.

“Sudah mengetahui bahwa terjadi penurunan volume panen, sudah mengetahui bahwa penerima raskin itu akan menyerbu pasar pasar, tapi kenapa tidak dilakukan penambahan kuota ke pasar-pasar. Dalam kondisi sekarang pemerintah harus segera perintahkan Bulog melepas beras,” pungkasnya. (nisa)

CATEGORIES
TAGS