Pembelanja di China Town Singapura, Sepi
SINGAPURA, (tubasmedia.com) – Seperti halnya Hong Kong, Singapura juga dilaporkan terdampak pada perlambatan ekonomi China. Niat belanja turis di kota singa itu mengalami penurunan.
“Turis asing, baik dari Indonesia maupun dari Negara lain yang datang ke Singapura kini tidak lain hanya untuk menikmati keharuman nama Singapura ketimbang membeli barang-barang, atau hanya untuk menghabiskan masa liburan serta menikmati obyek-obyek wisata lainnya,” kata seorang penjaga toko souvenir di bilangan China Town kepada tubasmedia.com, kemarin.
China Town adalah salah satu diantara sekian banyak lokasi yang menjadi tujuan wisatawan yang biasanya ramai dikunjungi turis. Namun menurut pengamatan wartawan tubasmedia.com Sabar Hutasoit, jumlah pengunjung yang mampir ke China Town tidak seramai biasanya.
Lorong sepanjang China Town yang biasanya sulit dilalui oleh pejalan kaki karena padatnya pengunjung, kini tampak lengang. Demikian juga toko-toko penyedia oleh-oleh seperti kaos berlogo singa, gantungan kunci, tas serta dompet dan sebagainya, tampak lengang dan tidak seperti sediakala.
Dampak dari sepinya pembeli, para pedagang buah tangan bergegas melakukan manufer dengan cara menurunkan harga barang dagangannya. Sebut saja misalnya, kaos oblong berlogo singa yang sudah sangat termasyuhur itu, yang selama ini dijual dengan harga 3 potong $ 10, kini diturunkan menjadi 4 potong $ 10.
‘’Ini pertanda bahwa memang ekonomi Singapura mengalami pelambatan sebagai dampak ekonomi global,’’ kata seorang turis dari Indonesia.***