MAKASSAR, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo meresmikan pemancangan pertama pembangunan Makassar New Port (MNP) di Terminal Penumpang Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (22/5/2015) sore.
Presiden mengatakan, empat bulan lalu kita memulai pembangunan di Kuala Tanjung seluas 2.200 hektare untuk pelabuhan di sebelah barat, di Sumatera. Kemudian di Tanjung Priok mungkin 2018 akan meloncat kapasitas dari 5,5 juta teus ke 15 teus per tahun.
Jokowi mengatakan, sebelumnya, Jumat pagi di Surabaya juga diresmikan pembangunan pelabuhan, memperbesar kapasitas dari 1,5 juta teus meloncat ke 4,2 juta per tahun. Kemudian, di Makassar sama, sekarang 560 ribu teus per tahun dan dengan pembangunan ini nantinya akan meloncat ke 4,2 juta. Pada Juli nanti akan dimulai pembangunan pelabuhan di Sorong, Papua, yang juga akan meloncatkan kapasitas, mungkin 5 kali lipat dari sekarang.
Artinya apa? Benar, kita harus kembali ke laut. Harus kembali ke laut, karena 2/3 wilayah Indonesia adalah laut dan kita memiliki sekitar 17 ribu pulau. Jangan melupakan itu. Demikian dikatakan Pesiden Jokowi, seperti dikutip dari laman Setkab, Sabtu (23/5).
Presiden menilai konektivitas antarpulau sangat penting. Dan yang paling murah adalah dengan kapal. Inilah pentingnya tol laut, yang akan memunculkan daya saing yang baik.
Dikemukakan, dengan tol laut biaya transportasi akan jauh lebih murah. Saat ini biaya transportasi kita 3 kali lebih mahal. Inilah yang akan terus kita tekan agar biaya itu menjadi sama dengan di negara-negara lain. Pada akhirnya kalau biaya transportasi murah, biaya logistik menjadi murah. Harga barang-barang juga akan lebih murah. (ril/ender)