Pelaku UMKM Membutuhkan Pelatihan Usaha
Laporan: Redaksi

Ilustrasi
GROBOGAN, (TubasMedia.Com) – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kurang mendapat pelatihan. Meski demikian ada peningkatan produksi UMKM sektor makanan olahan. Pemerintah diharapkan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM supaya mampu berkembang dan bersaing di pasar.
Peningkatan produksi itu ternyata tidak dibarengi dengan meningkatkanya pengetahuan tentang pengelolaan manejemen perusahaan yang baik dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha. Akibatnya, pelaku usaha UMKM menjadi lemah dan tidak maksimal dalam upaya mengembangkan usahanya.
Endang (39), pengusaha sele pisang “Sari Rasa” di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh mengaku mampu menghasilkan sele pisang per hari 20-30 kilogram. Namun usahanya itu terkendala oleh pemasarannya.”Saya jualan sele pisang sudah sekitar 11 tahun. Bahan baku pisang uter dibeli di pasar.
Ketua Asosiasi UMKM Kabupaten Grobogan, Andi Kurniawan mengatakan secara global produksi UMKM di masyarakat mengalami peningkatan untuk memenuhi permintaan konsumen dalam negeri. Peningkatan permintaan terjadi pada makanan olahan seperti emping jagung,warneng dan sele pisang. ”Dalam satu minggu pengusaha makanan olahan tersebut bisa menjual produksinya lebih dari 200 kilogram” katanya.
Para pelaku UMKM, tambah Andi masih mengeluhkan masalah bahan baku yang terbatas dan kemampuan berinovasi, membuka relasi sehingga memerlukan bantuan pelatihan dari pemerintah. Agar UMKM kita maju dan berkembang diharapkan pemerintah ikut andil dengan pelatihan peningkatan kemampuan SDM pelaku UMKM, termasuk bantuan penyediaan bahan baku produksi.
Kepala Dinas Koprasi dan UMKM Kabupaten Grobogan,Yulianto menyangkal Pemkab tidak memberikan kepeduliN. Pemerintah daerrah melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah memberikan fasilitas kepada pelaku UMKM. “Kami juga sudah memberikan pelatihan dan mengajak pelaku UMKM mengikuti pameran” katanya. (sofi)