Pelaku Pasar “Cuek” Kisruh KPK- Polri
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Legitmasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terjaga sehingga pelaku pasar belum merisaukan isu hubungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri yang terjadi akhir-akhir ini.
Ekonom Standard Chartered Bank (bank yang berpusat di Inggris) Eric Alexander Sugandi menilai dampak kegaduhan KPK-Polri akan menjadi signifikan ketika legitimasi Jokowi dipertanyakan.
“Selama posisi Jokowi tidak dipertanyakan legitimasinya, maka tidak berpengaruh besar” katanya di Jakarta, Senin (26/1/2015).
Menurut Eric kondisi pasar masih normal meskipun kisruh KPK-Polri belum terselesaikan. Sebab, yang jadi sasaran tembak dalam kisruh tersebut Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno belum ke Jokowi.
Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menambahkan kegaduhan tersebut belum mempengaruhi pelaku pasar. Faktor utama penggerak pasar adalah isu kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves/The Fed yang diperkirakan terjadi pada September 2015.”Faktor global lebih menjadi dampak pada saat ini. Dampaknya lebih besar dibanding kisruh KPK-Polri itu,” katanya.
Fauzi menambahkan kenaikan suku bunga AS bisa menekan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi pada tahun 2015 akan berada di kisaran 5,2-5,5% .”Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini 5,2-5,5%, mengikuti suku bunga AS yang diperkirakan naik 50 bps dan diikuti BI rate naik 50 bps,” jelasnya. (siswoyo)