Kepala BPBD Pesisir Barat Syaifullah, (topi merah) berbincang dengan Maidar, Kepala BPBD Lampung Barat. -tubasmedia.com/agustiawan
KRUI, (tubasmedia.com) – H Herwan, keluarga korban yang hilang ditelan ombak di Pantai Berandai Mandiri Sejati, berharap agar Firman (24) warga Kebun Tebu segera ditemukan. Dia yakin dalam waktu dekat petugas dari SAR, Kepolisian, BPBD, Dishub serta masyarakat dapat menemukan korban.
Sebagaimana diketahui, enam orang wisatawan asal Lampung Barat (Lambar) tenggelam saat berlibur merayakan tahun baru di laut Pantai Berandai Pekon Mandiri Sejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesibar, Lampung Minggu (1/1/2017).
Hingga berita ini diturunkan, akibat peristiwa itu, tiga orang meninggal, satu hilang dan dua orang ditemukan selamat. Tiga orang korban meninggal dunia adalah Apin (perempuan) warga Pasar Rebu Kecamatan Kebun Tebu, Yani Andriani bin Artan (23) Warga Kebun Tebu, Arif (24) Kebun Tebu, Lambar.
Sementara dua orang yang selamat ialah Angga Rapi Jaya bin Hamdani (19) warga Pekon Pura Jaya Kecamatan Kebun Tebu dan Reka Adepita Bin Winarto (20) Gedung Surian, Lambar sedangkan satu korban lainya Firman (24) warga Purawiwitan KebunTebu belum ditemukan.
Basarnas Lampung mengaku pihaknya akan melakukan pencarian selama tujuh hari apabila belum ada tanda-tanda akan dilakukan koordinasi dengan pimpinan di Bandar lampung.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pesisir Tengah, Komisaris Polisi (Kompol) Fery Anda Eka Putra saat dimintai komentar mengatakan, untuk meminimalisir korban tenggelam di laut Pesisir Barat diperlukan koordinasi antara pemerintah daerah dengan tokoh-tokoh masyarakat.
Tujuanya untuk mencari solusi bagaimana cara mengatasi kejadian ini. Kepada Aparat terkait (Para Kepala Dinas) dan Kepolisian diharapkan memberikan pencerahan kepada masyarakat.
”Kejadian ini adalah sebagai ujian atau cobaan bagi Pesisir Barat.untuk mencegahnya agar tidak terulang lagi ada korban, kita semua harus bekerjasama, masyarakat kalau diberi himbauan oleh petugas jangan melawan,harus patuh jangan menantang, sebab petugas lebih tahu membaca situasi daripada keadaan laut. Sebab kebanyakan yang menjadi korban adalah penduduk pendatang karena penduduk pendatang kurang mengerti keadaan laut Pesisir Barat. Makanya penduduk pendatang yang hendak berenang atau mandi di laut harus bertanya kepada penduduk sekitar ,”ujar Fery.
Hal senada juga disampaikan Syaipullah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat. Dirinya mengharap, kedepan semua pihak melakukan pertemuan guna membahas permasalahan wisatawan yang sering menjadi korban keganasan laut Pesisir Barat. (agustiawan)