Orang Tua Siswa Berikan Sumbangan Sukarela

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

BOGOR, (Tubas) – SMP Negeri I Ciawi merupakan salah satu sekolah favorit di wilayah Kabupaten Bogor, Jabar. Setiap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah ini selalu kebanjiran calon siswa. Sebagai akibatnya jumlah siswa yang diterima berdasarkan hasil seleksi melampaui daya tampung ruang belajar yang ada.

Untuk mengatasi masalah itu sekolah mengajukan program rehabilitasi dan pengembangan sarana pendukung yang belum memadai melalui mekanisme musyawarah komite sekolah dengan para orang tua peserta didik baru tahun pelajaran 2011-2012, demikian kata Ketua Komite Sekolah, H. Dase Rukmantara kepada tubasmedia.com, pekan lalu.

Karena keterbatasan dana dari pemerintah, tambah Dase, sebagai mitra sekolah dan fasilitator aspirasi warga peserta didik, tidaklah berlebihan jika musyawarah komite sekolah dilakukan untuk mengambil keputusan yang aspiratif. Alasannya, ada tiga elemen yang berperan dalam dunia pendidikan, yakni orang tua siswa, warga masyarakat dan pemerintah.

Menanggapi hal itu Wakasek Mad Yunus, S.Pd mewakili Kepsek H. Rahmat Mulyana, S.Pd kepada tubasmedia.com mengatakan, sejumlah dana yang dihimpun sebagai partisipasi orang tua selain akan digunakan untuk rehabilitasi fisik bangunan sarana pembelajaran, sebagian dikembalikan untuk kebutuhan anak didik, seperti seragam pramuka, kostum olah raga, kemeja batik dan sebagainya.

Namun bagi siswa yang benar-benar tidak mampu secara ekonomi, kata Mad Yunus, akan dibebaskan dari segala beban biaya sekolah, bahkan akan diupayakan bantuan dengan sistem subsidi silang.

“Jadi tidaklah benar kalau dana yang dihimpun dari hasil keputusan musyawarah tersebut, dipaksakan harus dibayar oleh peserta didik, silahkan saja diangsur bagi orang tua yang mampu, akan tetapi bagi yang tidak mampu jangan dijadikan halangan untuk bersekolah, bukankah pemerintah telah memprogramkan wajib belajar pendidikan dasar (wajar dikdas) sembilan tahun,” tegasnya.

Sementara itu di tempat terpisah aktivis LSM Peduli Pendidikan, R. Kholil K tidak sependapat dengan keputusan komite sekolah tersebut. Komite sekolah seharusnya berpihak kepada warga masyarakat. “Yang terjadi sekarang terkesan komite sekolah berpihak kepada sekolah, sehingga tingkatan kemampuan para orang tua kurang mendapat perhatian,” katanya. (muzni)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS