Onnuri, Gereja Lokal yang Berperan Aktif dalam Pendidikan Rohani di Dunia Pendidikan
SEOUL, (tubasmedia.com) – Usai melakukan kunjungan ke Museum Misi Gereja-gereja di Kota Jeonju, Korea Selatan (Korsel), Kamis, 23/6, delegasi HKI selanjutnya mengunjungi sebuah bangunan gereja penuh sejarah, Gereja Onnuri di kota Jeonju Korsel.
Gereja ini adalah salah satu gereja tertua di Korsel, sebagai simbol perjuangan ke-kristenan di Korsel dan keteguhan iman menghadapi penjajahan Jepang.
Berdasarkan hasil kunjungan, delegasi HKI dari Indonesia mencatat beberapa hal yang dapat menjadi masukan. Misalnya saja peran aktif para pendeta dan seluruh penatua gereja setempat wajib terbuka sebagai orang tua angkat bagi segenap mahasiswa yang datang dari luar kota Seoul dan dari luar Korea Selatan yang sedang studi di Kota Jeonju. Yang dihadirkan oleh orang tua angkat, bukan hanya suasana kekeluargaan. Akan tetapi sebagai pendamping kerohanian kekristenan masing-masing mahasiwa sehingga menjaga pergaulan, mendorong terjadinya pertumbuhan rohani dan kemaksimalan studi bagi para mahasiswa.
‘’Kenyamanan inilah yang menjadi daya tarik sehingga begitu banyak mahasiswa yang tertarik untuk melanjutkan studinya di universitas tersebut,’’ kata Eporus HKI Pdt Firman Sibarani MTh yang memimpin delegasi HKI selama 10 hari di Korsel.
Selain itu, kata Pdt Firman, peran para penatua dan pendeta memberikan layanan kerohanian dan konseling bagi para mahasiswa sungguh tidak diragukan lagi.
‘’Setiap penatua dan warga jemaat menerima pembekalan kerohanian melalui pemuridan keluarga oleh para pendeta dan majelis gereja, sehingga mereka akhirnya mampu mengelola pemuridan bagi yang lain,’’ tambah Pdt Firman.
Satu hal lagi yang dicatat adalah keterbukaan gereja terhadap perubahan. Di usianya yang seratus tahun lebih, Gereja Onnuri di Kota Jeonju bisa menyesuaikan pelayanannya menjawab kebutuhan konteks sehingga jemaat semakin bertambah dan bertumbuh dalam iman.
‘’Akhirnya jemaat terlibat aktif dalam zending ke dalam kekristenan dan keluar kekristenan, baik di kota Jeonju maupun ke luar negeri,’’ katanya menambahkan modernisasi pelayanan dengan tetap menjaga hubungan kekeluargaan yang mengandalkan program pemuridan dan program parenting juga menjadi perhatian universitas.
Buah Perjuangan
Dalam kesempatan itu juga, delegasi HKI dari Indonesia diundang mengenal Sejarah Kekristenan di Korea dengan mengunjungi Museum Misi Pekabaran Injil Korea dan pemakaman Misionaris Kota Jeonju.
Museum ini didirikan sebagai wujud syukur kepada Tuhan dan menjadi catatan bagi generasi muda bahwa keadaan saat ini adalah buah dari perjuangan di masa lalu dan ungkapan terimakasih kepada para misionaris yang memberikan hidupnya bagi pekabaran Injil di Korse.
Menurut Pdt Firman, banyak hal yang bisa dipelajari dalam kunjungan tersebut. Misalnya bagaimana kekristenan di Korsel sangat menghargai sejarah sebagai bekal tujuan masa depan, digitalisasi dokumentasi sejarah, membangun rasa hormat pada para misionaris/pendeta yang pernah melayani dan pentingnya dokumentasi/literasi dalam pelayanan.
Di akhir kunjungan, delegasi juga diajak untuk berziarah ke pusat pemakaman misonaris Korea Selatan. (sabar)