Okky Madasari Nilai PSI Tak Punya Malu, Masukkan Kader Partai yang Tak Kompeten Pengurus FOLU
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sastrawan dan sosiolog Indonesia, Okky Madasari ikut menyoroti masuknya sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam struktur kepengurusan Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.
Okky Madasari menilai PSI lebih dari tak punya malu. Menurut penulis novel Pasung Jiwa itu, kedudukan yang diperoleh anak buah Kaesang Pangarep di FOLU bukan didasari kompetensi.
“Jumlah orang partai lo kebanyakan dalam satu tim ini. Gak ada yang pakar di bidang ini pula. Bukan cuma gak tahu malu, tapi merusak!” tegas Okky Madasari via akun X-nya, Jumat, 7 Maret 2025.
Adapun naskah Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 32 Tahun 2025 beredar di media sosial dan menyulut perbincangan. Kebijakan itu menetapkan struktur organisasi Operation Management Office Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
“Menetapkan Perubahan Struktur Organisasi Operation Management Office sebagai organisasi pendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 sebagaimana dimaksud dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK. 168/MENLHK/PKTL/PLA.1/2/2022 tentang Indonesia’s Forestry And Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 untuk Pengendalian Perubahan Iklim,” tertulis dalam Kepmen yang ditetapkan di Jakarta pada 31 Januari 2025.
Berdasarkan naskah itu, beberapa anggota PSI masuk dalam kepengurusan, antara lain Andy Budiman selaku dewan penasihat ahli, Endika Fitra Wijaya sebagai staf kesekretariatan bidang pengelolaan hutan lestari.
Selain itu, Sigit Widodo diletakkan di bidang peningkatan cadangan karbon, Furqan Amini Chaniago di bidang konservasi, dan Suci Mayang Sari ci bidang penegakan hukum dan peningkatan kapasitas.
Sementara Menteri Kehutanan sekaligus Wasekjen PSI Raja Juli Antoni, menjabat sebagai penanggung jawab atau pengarah FOLU Net Sink 2030.
Tak kalah menonjol dari naskah itu adalah besaran honor. Untuk penanggung jawab atau pengarah menerima gaji sebesar Rp50 juta setiap bulan, anggota bidang Rp20 juta, dan bagi staf Rp8 juta per bulannya.
“Menteri memutuskan honor untuk dirinya sendiri sebesar 50 juta sebagai penanggung jawab/pengarah dalam tim yang kementerian,” sindir Okky. (sabar)