Site icon TubasMedia.com

Neraca Perdagangan Membaik Keseimbangan Eksternal Berlanjut

Loading

031214-ekbis-1

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Bank Indonesia (BI) menilai pemulihan keseimbangan eksternal Indonesia terus berlanjut tercermin pada kinerja neraca perdagangan Indonesia yang membaik pada Oktober 2014.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Sagara mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2014 sesuai publikasi Badan Pusat Statistik, tercatat surplus US$ 0,02 miliar setelah bulan sebelumnya mengalami defisit sebesar 0,26 miliar dolar AS.

“Kinerja positif tersebut didukung oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat dari US$ 0,77 miliar pada September menjadi US$ 1,13 miliar pada Oktober,” kata Tirta di Jakarta, Rabu (3/12)

Peningkatan surplus neraca nonmigas didukung oleh kenaikan ekspor lemak dan minyak hewan/nabati dan produk manufaktur seperti mesin/peralatan listrik, mesin-mesin/pesawat mekanik, kendaraan dan bagiannya, serta perhiasan/permata.Peningkatan ekspor nonmigas bulan Oktober ke negara Jepang, India, Singapura, Malaysia, dan Australia.

Peningkatan surplus neraca perdagangan tersebut juga dipengaruhi oleh turunnya impor nonmigas, seiring dengan moderasi permintaan domestik. Impor nonmigas tercatat menurun dari US$ 11,89 miliar pada September menjadi US$ 11,75 miliar pada Oktober, terutama karena turunnya impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, dan kendaraan bermotor dan bagiannya.

“Di sisi lain, defisit neraca migas mengalami peningkatan menjadi sebesar 1,11 miliar dolar AS pada Oktober dari US$ 1,03 miliar pada September 2014 terutama karena turunnya ekspor minyak mentah,” jelas Tirta. Bank Indonesia memandang perkembangan neraca perdagangan sampai Oktober 2014 akan berkontribusi positif dalam mendukung perbaikan kinerja transaksi berjalan triwulan IV tahun 2014 dan keseluruhan tahun 2014.

Bank Indonesia memperkirakan perbaikan kinerja neraca perdagangan ke depan akan didukung oleh peningkatan aktivitas ekspor seiring dengan perbaikan ekonomi global dan tren penurunan harga minyak dunia yang dapat mendorong berkurangnya tekanan defisit neraca migas. “Bank Indonesia akan terus mencermati risiko global dan domestik yang dapat mempengaruhi prospek defisit transaksi berjalan dan ketahanan eksternal,” tutup Tirta. (angga)

Exit mobile version