Nama Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Disebut dalam Kasus Suap di Kementerian ESDM

Loading

BAUBAU, (tubasmedia.com) – Pengusaha migas ternama asal kota Baubau, FB (inisial) tak segan-segan menyebut nama Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Hal itu terungkap dalam rekaman dugaan suap orang dalam (ordal) di Kementerian ESDM oleh pengusaha FB.

FB dalam rekaman suara berdurasi sekira 53 menit itu secara terang menyebutkan telah menyetor dana senilai Rp. 1,2 miliar dalam pengurusan kuota minyak tanah subsidi untuk tiga daerah di wilayah Kepulauan Buton, yakni Kabupaten Buton Tengah, Buton Selatan dan Buton Utara.

Dalam pengurusannya, komitmen yang dibangun antara FB dan ordal adalah dana yang disetor sebesar Rp. 1,2 miliar tersebut untuk penambahan kuota minyak tanah di tiga wilayah di jazirah Kepulauan Buton. Hanya saja, menurut pengakuan FB yang terealisasi tidak sesuai komitmen awal.

Misalkan di Buton Tengah, dari kuota awal 30 KL, FB meminta agar dicukupkan 100 KL. Namun, pada kenyataannya hanya diberikan kuota 50 KL. Begitu juga dengan di Buton Selatan, dari permintaan 50 KL, hanya disetujui 10 KL. Sedangkan di Buton Utara, dari permintaan 20 KL, hanya disetujui 15 KL.

FB pun dalam rekamannya membandingkan masa kepemimpinan menteri ESDM saat ini, Bahlil Lahadalia dan menteri ESDM sebelumnya. Saat awal mengurus kuota minyak tanah subsidi dibawah kepemimpinan menteri sebelumnya, dari permintaan 10 KL, yang disetujui justru berlebih menjadi 12 KL. Pengurusan berikutnya dari permintaan 10 KL yang disetujui juga 10 KL.

“Tiba-tiba Pak Bahlil masuk jadi menteri (ESDM), kalau tahun lalu masih menteri yang lama komitmen. Saya bayar di awal sebelum keluar kuota, keluar sesuai komitmen,” ungkap FB dalam rekaman suaranya.

Selain menyebut nama Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam rekaman percakapannya, FB juga sempat menyebutkan 2 nama pengusaha minyak yang menjalankan bisnis di Kabupaten Buton Tengah. Salah satunya yang disebut adalah pengusaha minyak yang saat ini menjabat sebagai kepala daerah.

Diketahui, ada tiga perusahaan BBM yang menjalankan bisnis minyak tanah di Buteng. Ketiga perusahaan itu yakni, Usaha Dagang (UD) Sejati Bumi, CV Miko Utama dan UD Faisal.(sabar)

CATEGORIES
TAGS