Menteri Perindustrian Saleh Husin terima kunjungan Duta Besar Iran, Valiollah Mohammadi

JABAT TANGAN – Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Iran untuk Indonesia H.E. Mr. Valiollah Mohammadi di Kementerian Perindustrian, Jakarta 8 Mei 2015. (tubasmedia.com/istimewa)
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta Iran menanamkan investasi di dua sektor yaitu petrokimia dan infrastuktur. Hal ini mengingat Iran memiliki penguasaan bisnis dan pengembangan teknologi di bidang tersebut.
Menurutnya, Iran merupakan penghasil minyak dan gas yang penting di dunia. Mereka tidak hanya memproduksi secara mentah tapi telah lama mengembangkan industri migas ke tingkat yang lebih lanjut.
“Seperti pada gas, telah dikembangkan untuk produksi amonia yang mendukung industri petrokimia yang salah satunya memproduksi pupuk,” kata Menperin Saleh Husin saat menerima Duta Besar Iran untuk Indonesia, Valiollah Mohammadi di Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Amonia juga dimanfaatkan untuk produksi plastik, fiber, bahan peledak, refrigerasi, dan proses purifikasi.
Indonesia yang tengah memacu penguatan struktur industri, imbuh Menperin, membutuhkan kerja sama dengan negara yang handal mengembangkan industri petrokimia seperti Iran. Di negara Timur Tengah itu, industri itu dilakukan oleh National Petrochemical Company (NPC), di bawah Kementerian Minyak dan Gas (Petroleum) Iran.
Selain petrokimia, Indonesia juga berharap Iran menanam modal di bidang infrastruktur. “Investasi infrastruktur adalah penanaman modal jangka panjang. Saya optimistis, iklim bisnis di Tanah Air menarik bagi Iran dan mereka akan mengikuti jejak investor negara lain yang telah menanam dan meningkatkan modalnya di Indonesia,” kata Menperin.
Senada, Dubes Iran Valiollah Mohammadi mengatakan, Iran siap bekerja sama dengan Indonesia karena memiliki semangat yang sama dalam pengembangan industri dan ekonomi pada umumnya. Apalagi, hubungan perdagangan dan budaya kedua bangsa telah berlangsung sejak berabad-abad lalu dan termasuk dalam jalur Jalan Sutra.
Pada pertemuan itu, Saleh Husin didampingi Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin Ahmad Sigit Dwiwahjono, Sesditjen Industri Kecil dan Menengah Busharmaidi.
“Kita juga akan membahas lebih lanjut langkah konkret kerja sama di bidang industri kecil menengah mengingat pelaku IKM di kedua negara punya potensi usaha yang besar,” kata Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin Ahmad Sigit Dwiwahjono, pada kesempatan yang sama.
Pada Mei 2006, Indonesia dan Iran telah menandatangani nota saling pengertian atau Memorandum of Understanding (MoU) di bidang IKM. Menurutnya, kunjungan Dubes Iran sekaligus menjadi momentum menghidupkan kembali komitmen kerja sama itu.
Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan. (sabar)