Mencegah Antrian, Pemerintah Harus Bangun Dermaga Baru
Laporan: Redaksi

Direktur Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertanian, Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin, Soejono
JAKARTA, (Tubas) – Pemerintah harus segera membangun dermaga dan kapal fery yang baru guna memberi pelayanan yang prima bagi pengguna penyeberangan Bakauheni – Lampung yang hingga kini terus menjadi polemik.
Direktur Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertanian, Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin, Soejono kepada tubasmedia.com mengatakan pemerintah sebaiknya menyediakan sedikitnya 30 unit fery untuk melayani penyeberangan yang menghubungkan Jawa dan Sumatera dan semuanya harus pula fery yang baru.
‘’Demikian juga dermaga, harus dibangun lagi yang baru sehingga desain kapal fery dengan dermaga bisa disesuaikan,’’ katanya.
Lambannya pelayanan di penyeberangan Bakauheni menurut Soerjono hanya akibat sistem yang tidak benar. Seharusnya, jalur fery cepat tidak boleh disatukan dengan jalur fery lambat. Demikian juga kondisi kapal saat sandar tidak perlu berputar-putar untuk menurunkan muatan tapi harus langsung pintu depan kapal dibuka kemudian seluruh muatan diturunkan.
‘’Sistem penambatannya tidak perlu mundur maju agar saat loading tidak menimbulkan masalah terutama soal waktu. Kapal fery harus dibangun dengan sistem in out atau muka belakang kapal dilengkapi pintu keluar masuk muatan sehingga di pelabuhan tujuan, kapal tidak perlu memutar haluan hanya untuk mendekatkan pintu ke dermaga,’’ jelasnya.
Guna memberi pelayanan prima di jalur penyebrangan, Soerjono mengatakan pemerintah harus all out dan siap mengucurkan dana ke pihak ASDP yang kegunaannya membangun kapal fery dan dermaga baru.
Ditanya berapa investasi yang dibutuhkan, Soerjono menyebut satu unit fery yang baru ukuran 7.000 GT sekitar Rp 70 miliar. ‘’Tapi saya yakin dalam waktu lima tahun, investasi itu akan BEP,’’ katanya.
Soerjono menyatakan heran jika sebuah pelabuhan penyeberangan menderita kerugian. ‘’Bagaimana mungkin rugi, wong tiap hari terima uang cash dan tidak pernah sepi. Makanya saya garansi dalam waktu lima tahun bisa kembali modal,’’ jelasnya. (sabar)