Membangun Pendidikan Vokasi yang Sesuai dengan Kebutuhan Dunia Industri Tidaklah Mudah

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing merupakan salah satu kunci utama meningkatkan produktivitas dan kinerja industri manufaktur. Dalam hal ini, lembaga pendidikan vokasi memiliki peran penting untuk menghasilkan SDM industri yang terampil sesuai dengan orientasi kebutuhan pasar saat ini.

“Guna mencapai tersebut, Kementerian Perindustrian telah menetapkan kebijakan Corporate University yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1009 Tahun 2021, dengan visi dan misi politeknik dan akademi komunitas di lingkungan Kemenperin menjadi penyelenggara pendidikan vokasi industri yang excellence dan berdaya saing global,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Selasa (25/10).

Arus menjelaskan, kebijakan Corporate University sebagai bentuk antisipasi dalam upaya menyelesaikan permasalahan vokasi nasional saat ini, antara lain kurikulum yang masih belum selaras dengan kebutuhan industri, pasokan SDM yang belum sesuai dengan kebutuhan dari jurusan yang sesuai dengan kebutuhan, kondisi sarana dan prasarana pendidikan vokasi yang masih belum memadai, serta daya serap lulusan pendidikan vokasi di dunia industri yang masih rendah.

“Dari permasalahan vokasi nasional yang sedang kita hadapi, Kemenperin sangat menyadari bahwa membangun pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri tidaklah mudah, kita harus melakukan penyusunan standar sebagai acuan pembelajaran, ” ungkapnya.

Upaya lainnya adalah membangun kurikulum sesuai kebutuhan dunia industri, menyediakan dosen yang profesional, menyediakan sarana dan prasaran sesuai dengan standar industri, serta melakukan sertifikasi kompetensi bagi para lulusannya.

“Ini merupakan rangkaian yang harus terus di lakukan bersama-sama dengan industri. Sebab, kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah kerja sama dengan industri dalam mencetak lulusan yang langsung dapat bekerja di industri,” imbuhnya.

Oleh karena itu, seluruh unit pendidikan Kemenperin agar senantiasa melibatkan pelaku usaha, industri dan asosiasi mulai dari perencanaan, penyusunan kurikulum, kegiatan pengajaran, kegiatan praktek kerja industri, hingga penyerapan lulusan.

Kepala BPSDMI menegaskan, seluruh unit pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin juga agar dapat membangun profesionalitas dan kemandirian dalam rangka mengelola lembaga pendidikan. “Semua unit pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin adalah unit pendidikan yang lahir secara spesifik dan teknis,” terangnya. (sabar)

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS