Masyarakat Perlu Didorong Cinta Produk Dalam Negeri

KAIN SONGKET – Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Ny. Andresca serta Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki melihat kain songket produksi Zaenal Songket pada Sriwijaya Expo II di Plasa Pameran Industri Jakarta, 28 Oktober 2014. (tubasmedia.com/sabar hutasoit)
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk menanamkan kecintaan terhadap produk dalam negeri. Oleh karena itu, dalam rangka bersaing di pasar internasional, produk dalam negeri yang dihasilkan harus lebih berkualitas, inovatif dan selalu mengikuti perkembangan permintaan atau keinginan konsumen.
“Jika hal itu dapat dipenuhi, produk barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri akan meningkat di masa yang akan datang,” kata Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Euis Saedah dalam sambutannya pada pembukaan Sriwijaya Exhibition II di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2014.
Pameran tersebut diselenggarakan selama empat hari (28 – 31 Oktober 2014) dan dibuka untuk umum. Turut serta di dalamnya 44 perajin IKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan yang berasal dari Kabupaten/Kota dengan menampilkan produk unggulan terbaiknya di antaranya: batik, songket, kerajinan kayu, kerajinan kelapa dan makanan khas Sumatera Selatan.
Dalam era globalisasi yang kian terbuka saat ini, katanya tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai produk mancanegara akan menjadi pesaing bagi produk yang dihasilkan oleh industri dalam negeri. Oleh karena itu, berbagai produk yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia harus mampu bersaing, tidak hanya di pasar dalam negeri tetapi juga di pasar internasional.
“Untuk pasar dalam negeri kita harus mampu meyakinkan konsumen akan kualitas yang dihasilkan oleh bangsa sendiri. Kalau kita ingin mengajak masyarakat cinta produk Indonesia, marilah kita jamin bahwa produk Indonesia itu memiliki kualitas yang sama-sama kita banggakan,” tegas Dirjen IKM.
Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki kekayaan budaya serta potensi sumber daya alam yang melimpah, baik potensi alam maupun potensi pariwisata. Potensi yang dimiliki tersebut harus terus dikembangkan demi kemajuan seluruh masyarakatnya.
Menurut Dirjen IKM, potensi kekayaan budaya yang besar dan bernilai tinggi itu patut dipelihara keberadaannya, bahkan harus terus ditingkatkan baik dari kualitas, kuantitas, jenis produk maupun keunikan yang ragam budaya, adat istiadat, tradisi dan seni yang khas dan unik.
Dapat disampaikan, pertumbuhan IKM Sumatera Selatan cukup pesat perkembangannya. Pada tahun 2011, jumlah unit usaha hanya mencapai 377 unit dengan jumlah tenaga kerja 5.058 orang. Sedangkan, pada tahun 2012 jumlah unit usaha kerajinan dan sandang hingga mencapai 2.263 unit dengan jumlah tenaga kerja 6.152 orang. Hal ini mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonomian domestik.
Dirjen IKM memberikan apresiasi kepada Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang terus berupaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki, melalui pembinaan industri kecil dan menengah agar dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi kegiatan usaha yang menguntungkan, sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat. (sabar)