Layanan Logistik di Indonesia Timur Dikuasai Mafia

Loading

botol-probiotik-kecil.jpg2

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Direktur PT Perkasa Group Indonesia, Richard Wu Xi Liang, produsen pakan ternak yang berlokasi di Sumba Timur kawasan Indonesia Timur mengeluhkan layanan logistik yang sangat tidak menguntungkan bagi dunia usaha.

‘’Hambatan terbesar yang kami rasakan sebagai pengusaha di Indonesia Timur adalah layanan logistik dan inilah juga penghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur,’’ kata Richard kepada tubasmedia.com, kemarin.

Selain itu katanya, ada beberapa bahan baku industri yang belum tersedia di Sumba sehingga harus didatangkan dari Surabaya. Pada saat pengapalan bahan baku inilah kata Richard terasa layanan logistik yang tidak memihak kepada kepentingan dunia usaha.

Dia menyebutkan tarif pengapalan di dalam negeri jauh lebih tinggi dibanding pengapalan menuju pasar ekspor. Diberi contoh, 1 kontainer 20” bahan baku dari Surabaya ke Waingapu, lokasi pabrik, dikenakan charge Rp 11,5 juta sementara jika ekspor ke Kamboja hanya dikenakan Rp 16,5 juta.

Perusahaan ini mengekspor pakan ternak jenis mikro hidup yang dikenal dengan sebutan probiotic ke China, Kamboja dan Singapore dimana 70 persen bahan bakunya saat ini dipasok oleh petani-petani Sumba Timur  yang tergolong miskin, selebihnya masih impor.

Dikatakan bahwa ekspedisi untuk wilayah Indonesia Timur masih diomonopoli oleh mafia yang terdiri beberapa pengusaha yang seenaknya menentukan tarif angkutan.

Selain itu dikatakan oleh Richard bahwa Indonesia Timur memiliki keunggulan kompetitif yang sangat luar biasa dari sisi kekayaan alam. Seandainya bisa dikelola dengan baik, mkeunggulan tersebut bisa menciptakan kesejahteraan bagi warga sekitar dan ikut memperbaiki perekonomian secara nasional. ‘’Surga dunia deh,’’ katanya mencontohkan.(sabar)

CATEGORIES
TAGS