Koperasi Terkendala Keterbatasan Modal
Laporan: Redaksi
PURBALINGGA, (tubasmedia.com) – Keterbatasan modal masih menjadi kendala koperasi. Kelemahan tersebut diperparah dengan adanya kredit macet, lemahnya manajemen, konflik kepentingan, serta kecenderungan koperasi dimanfaatkan oleh sekelompok orang atau pihak tertentu untuk kepentingan sendiri.
“Untuk itu, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) baik yang ada di wilayah provinsi maupun yang ada di daerah, serta insan koperasi yang ada di Kabupaten Purbalingga, untuk kembali mensosialisasikan aspek-aspek positif ke seluruh lapisan masyarakat,” pinta Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, pekan silam.
Selain aspek positif tersebut, juga agar masyarkat tahu, cita-cita mulia dan dasar koperasi yang sesuai dengan karakter serta jati diri bangsa. Jika masyarakat sudah memahami hal tersebut, maka ajaklah sebanyak mungkin untuk bergabung dengan koperasi yang sesuai dengan latar belakang mereka.
Dalam rangka pemberdayaan koperasi, Dekopinda yang merupakan bagian integral dari Dekopin yang mempunyai tugas diminta untuk menyelenggarakan sosialisasi, konsultasi kepada koperasi, serta mendorong juga mengembangkan kerjasama antar koperasi, dan koperasi dengan para pelaku usaha/badan usaha selain koperasi.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi Kabupaten Purbalingga Endang Suciati mengatakan, keberadaan koperasi di Kabupaten Purbalingga masih memerlukan sentuhan berupa pemberdayaan permodalan yang di fasilitasi Dekopinda. Hal tersebut merupakan harapan agar eksitensi Dekopinda dapat dirasakan manfaatkan oleh para anggotanya.
Menurut dia selain penyampaian program kerja, serta merancang RAB, juga menyampaikan beberapa agenda penting berupa usulan para pengurus koperasi kepada Dekopinda tentang dana tata niaga cengkeh yang tersimpan di Inkud mencapai milyaran agar bisa diakses untuk menambah permodalan bagi koperasi yang masih membutuhkan pemodalan. (joko suharyanto)