Komite Sekolah Lakukan Pungli

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas) – Meski saat ini alokasi dana pendidikan di Jakarta termasuk tinggi dibanding daerah lainnya di Indonesia, namun aksi pungutan liar (pungli) yang dirasakan berat oleh orang tua siswa masih kerap terjadi. Misalnya, di SDN Malaka Sari 14 Pagi, Duren Sawit Jakarta Timur setiap siswa diharuskan membayar uang perpisahan Rp 600 ribu.

Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan pungutan tersebut karena jumlahnya terlalu besar dan memberatkan. “Masa perpisahan siswa SD saja sampai lebih dari setengah juta. Jumlah itu memberatkan kita orang tua siswa,” keluh orangtua murid kepada tubasmedia.com, pekan lalu.

Kepsek SDN Malaka Sari 14 Pagi, Duren Sawit Jakarta Timur, Susrawasih didampingi sejumlah guru ketika dikonfirmasi membantah adanya pungutan tersebut. Menurut dia pungutan perpisahan itu dilakukan oleh komite sekolah. “Itu urusan komite sekolah, saya tidak tahu menahu masalah pungutan uang perpisahan,” katanya.

Ketua Komite SDN Malaka Sari 14 Pagi, Lutfi menjelaskan komite sekolah melakukan pungutan perpisahan tersebut berdasarkan rapat dengan orang tua murid dan diketahui serta disetujui sekolah. “Masalah perpisahan tersebut sudah kita rapatkan bersama orangtua murid dan telah disetujui oleh pihak sekolah,” jelasnya. (saripudin)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS