Kita Butuh Y=C+G+I+(X-M) Yang Berkualitas
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah dan impor tetap diperlukan tapi tidak dapat difungsikan sebagai penghela utamanya karena multiplier efeknya tidak seluas kalau sektor investasi dan ekspor yang tumbuh fantastik. Negara seperti Indonesia yang penduduknya besar sangat memerlukan pertumbuhan ekonominya lebih ditopang oleh adanya pertumbuhan investasi, ekspor dan konsumsi domestik.
Impor tetap diperlukan untuk hal-hal yang sangat kita perlukan saja, terutama untuk produk dan jasa yang belum dibuat di dalam negeri. Investasi di sektor finansial dan pasar modal tetap diperlukan tapi fungsi utamanya hanya sebatas sebagai unsur penopang bagi bertumbuhnya investasi di sektor riil. Dalam pengertian ini adalah sebagai alternatif pembiayaan investasi manakala sumber pendanaan dari sektor perbankan masih relatif mahal.
Investasi di sektor finansial (pasar uang dan pasar modal) meskipun hal itu penting untuk berkontribusi menghasilkan pertumbuhan ekonomi, tetapi mengingat ketimpangan pendapatan masyarakat masih relatif tinggi, maka investasi di pasar uang bisa berpotensi kontra produktif bagi golongan kelas menengah yang baru mekar.
Artinya dapat berpotensi mendistorsi semangat untuk berwirausaha di sektor produktif, apalagi kalau gainnya sangat menarik dan resikonya relatif rendah jika dibandingkan dengan berinvestasi di sektor riil yang returnnya tidak instan diperolehnya. Di ranah policy hal yang semacam harus bisa diantisipasi dan diperhitungkan agar dampaknya tidak negatif bagi pengembangan kreatifitas dan inovasi yang berkembang di masyarakat.
Faktanya adalah meskipun proses recovery pertumbuhan ekonomi nasional mulai membaik, yang sampai dengan triwulan-III 2011 bisa tumbuh 6,5%, tetapi secara agregat rata-rata pertumbuhannya masih lebih besar ditopang oleh pertumbuhan sektor non tradable (sekitar 7%) dan yang ditopang oleh sektor tradable hanya sekitar 3%.
Kalau sistem perekonomian seperti diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 33 dan 34 harus dapat menjamin sekaligus pemeliharaan terhadap fakir miskin dan anak-anak terlantar, mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, serta dapat menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak, maka pertumbuhan ekonominya harus bisa ditopang oleh tumbuhnya sektor tradable yang tinggi dimasa depan.