Kisruh PSSI Didalangi Orang Lama
Laporan: Redaksi

PSSI
TASIKMALAYA, (Tubas) – Pengusaha ternama dan penggagas Liga Primer Indonesia (LPI), Arifin Panigoro, menuding, kekisruhan yang terjadi di tubuh PSSI menjelang penyelenggaraan Kompetisi PSSI saat ini, didalangi oleh orang-orang lama, yang masih bercokol di kepengurusan PSSI.
Arifin, menilai saat ini tidak gampang untuk mengubah PSSI untuk jadi lebih baik, harus membutuhkan perjuangan dan butuh waktu cukup lama, minimal 20 tahun.
Pasalnya, kondisi PSSI saat ini, masih sulit untuk bisa berubah dalam waktu dekat, karena masih ada antek-antek orang lama, menjadi pengurus di tubuh PSSI.
“Para pembuat onar PSSI, kini masih bertahan terus di sana dan menjadi bagian dari yang masih mengacau. Tunggu saja, orang yang tetap mau mengacau akan kami kikis habis (libas) ,” kata Arifin kepada wartawan disela-sela peresmian rumah tahan gempa di Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa barat, baru-baru ini.
Ketika dikonfirmasi, apakah kekisruhan sekarang ini akibat ketidakmampuan Ketua PSSI sekarang Djohar Arifin Husin, Arifin tidak menjawab, hanya tersenyum. Namun Artifin (dia) berjanji akan berupaya untuk melakukan pembenahan di dunia sepak bola nasional, sehingga bisa berkiprah di dunia international.
“Dalam memimpin PSSI itu harus ada kejelasan dalam program, minimal 20 tahun baru sepakbola Indonesia bisa ikut dalam kancah dunia. Itu pun jika programnya dijalankan dengan baik. Jepang saja mempersiapkannya 20 tahun, baru bisa,” kata Arifin.
Saat ini, kekisruhan kembali terjadi dalam penetapan jumlah tim yang terlihat dalam kompetisi. Dari 24 tim peserta Indonesia Premier League (IPL) 2011/-2012 terpecah menjadi dua kubu dan memiliki keinginan berbeda.
Kubu pertama beranggotakan 13 tim, ingin jumlah peserta kompetisi berjumlah 18 sesuai dengan hasil kongres PSSI Januari 2011 dan statuta PSSI.
Liga dikelola oleh PT Liga Indonesia. Mereka juga mengancam akan menggelar kompetisi tandingan bernama Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 pada 1 Desember mendatang.
Sedangkan 10 tim lainnya bersikeras PT Liga Sportindo sebagai pihak yang berwenang mengelola kompetisi dengan peserta 24 tim. (hakri miko)