Keuangan Pemkab Tasikmalaya Defisit Rp 141 M

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TASIKMALAYA, (Tubas) – Pernyataan Bupati Tasikmalaya, H U Ruzhanul Ullum (Uu) yang mengatakan kondisi keuangan Pemkab Tasikmalaya kini pailit mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat. Pasalnya, sejumlah tokoh masyarakat Tasikmalaya, menyangsikan pernyataan orang pertama Kabupaten Tasikmalaya itu. Diduga, pernyataan tersebut sebagai pernyataan politis.

Tapi Uu membantah bahwa pernyataan itu sebagai pernyataan politis, tetapi benar-benar sebagai suatu kenyataan. Bukti kongkretnya, Pemkab Tasikmaya mengalami defisit anggaran hingga Rp 141,752 miliar dan dampaknya semua anggaran untuk sejumlah dinas dikurangi.

“Kondisi keuangan Pemkab Tasikmalaya saat ini benar-benar di ambang kebangkrutan. Pada perhitungan anggaran perubahan tahun 2011 ini Pemkab Tasikmalaya mengalami kekurangan anggaran atau defisit hingga Rp 141,752 miliar,” kata Uu kepada wartawan, baru-baru ini.

Biasanya kekurangan anggaran tersebut bisa ditutupi dari dana cadangan atau sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa), namun untuk pertama kalinya, Kabupaten Tasikmalaya tidak memiliki Silpa. Bupati memaparkan, total pendapatan Kabupaten Tasikmalaya pada APBD 2011 sebesar Rp 1,039 triliun. Pendapatan tersebut berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 76,87 miliar, Dana Perimbangan dari Pemerintah Pusat Rp 935,425 miliar dan Pendapatan Daerah lainnya sebesar Rp 27,136 miliar.

Sedangkan total belanja daerah mencapai Rp 1,181 triliun, terdiri dari belanja tidak langsung Rp 970,388 miliar dan belanja langsung Rp 210,980 miliar. “Ya kami benar-benar pailit dan tidak bisa membangun. Sedangkan infrastruktur yang ada 85 persen kondisinya rusak berat,” katanya.

Dengan kondisi keuangan morat-marit seperti sekarang ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tidak bisa melakukan pembangunan. Padahal desakan masyarakat yang meminta infrastruktur diperbaiki terus mengalir.

Sementara itu wacana untuk kembali bergabung dengan pemerintahan kota kini mulai terdengar. Hal itu sebagai respon dari kondisi Pemkab yang berada di ambang kebangkrutan. Bahkan kabarnya kondisi kabupaten saat ini sudah direspon oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi dan mewacanakan untuk menggabungkan kembali antara Kota dengan Kabupaten Tasikmalaya.

Bupati Uu mengaku belum mengetahui apa yang diwacanakan Medagri, hanya saja Uu mengaku tidak keberatan jika saja Pemkab Tasikmalaya digabung kembali dengan Kota Tasikmalaya. Tokoh masyarakat Tasikmalaya, H. Djadja W pada mengingatkan jangan sampai masyarakat dikorbankan.

Jika Kabupaten dan Kota Tasikmalaya digabung menjadi satu lagi, itulah solusi terbaik untuk bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat, kenapa harus khawatir atau malah menolaknya. (hakri miko)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS