JAKARTA, (tubasmedia.com) – Mantan kader Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun mengakui sudah bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Jhoni mengatakan pertemuan itu terjadi pada 16 Februari lalu pada pukul 14.00 WIB dan berlangsung selama sekitar satu jam.
“Saya dipanggil tanggal 16 (Februari) di Cikeas,” kata Jhoni kepada Tempo di Bellagio Mall, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Maret 2021.
Jhoni mengaku menyampaikan kekecewaannya dan para kader lain yang dia dengar kepada SBY. Ia mengatakan masalah ini bermula sejak kongres di Surabaya tahun 2015 ketika SBY terpilih menjadi ketua umum. Jhoni menilai SBY mengingkari ucapan sebelumnya yang menyatakan hanya akan melanjutkan kepemimpinan Anas Urbaningrum sejak 2013-2015, karena Anas tersandung perkara korupsi.
Setelah itu, ia mengeluhkan potongan iuran dari anggota Fraksi Demokrat di DPRD provinsi dan kabupaten/kota ke DPP. Jhoni juga menuding Demokrat memungut mahar untuk pencalonan kepala daerah. Ia membahas pula masalah pergeseran anggota di Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat yang menurutnya tanpa didahului rapat, lalu disampaikan lewat telepon.
Ketua Fraksi Demokrat di DPR adalah Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, putra bungsu SBY. “Saya bilang, eh sampaikan sama Ibas dong, bukan partainya ini,” kata Jhoni menceritakan ulang responsnya saat ditelepon terkait pergeseran AKD.
Jhoni juga mengaku mengeluhkan pemilihan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum Demokrat. Ia menilai terpilihnya AHY lantaran rekayasa, kemudian membuat Demokrat menjadi partai dinasti. Setelah terpilih pun, AHY dinilainya tak membangun komunikasi yang baik dengan para kader.
“AHY pun gayanya seperti presiden, malah udah melebihi, susahnya bertemu. Saya sampaikan sama SBY,” ujar Jhoni Allen.
Jhoni mengaku menyampaikan kepada SBY agar Demokrat menjadi partai terbuka. SBY, menurut dia, menjawab bahwa Demokrat masih partai baru yang usianya belum mencapai 25 tahun. Pada 9 September tahun ini, Partai Demokrat akan menginjak usia 20 tahun.
“Tuntutan saya, partai terbuka, siapa pun boleh masuk. Kata SBY, belum 25 tahun. Setelah 25 tahun berarti setelah AHY dong,” kata Jhoni.
Jhoni juga mengatakan agar namanya tak diutak-atik hingga dipecat, atau dia akan tampil di media massa. SBY, ujar dia, lantas berjanji mempertemukan Jhoni dengan AHY. Namun sebelum pertemuan lanjutan itu terjadi, Jhoni sudah dipecat oleh Partai Demokrat. (sabar)