Laporan: Redaksi

Ilustrasi
MALANG, (TubasMedia.Com) – Perusahaan berskala besar, menengah dan kecil di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur belum semuanya menerapkan K-3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Kenyataan itu menjadi perhatian serius Bupati Malang, H. Rendra Kresna yang ditemui seusai menjadi inspektur upacara bulan K3 yang digelar di halaman pendopo Agung Kabupaten Malang, pekan lalu.
“Perusahaan yang ada baru beberapa persen saja yang menerapkan K3 dan kebanyakan mereka adalah perusahaan besar. Sedangkan perusahan kelas menengah ke bawah, kesadaran itu masih kurang. Padahal jika K3 benar-benar diterapkan bisa kita artikan sebagai sebuah investasi yang tertunda.” katanya.
Bupati menegaskan pentingnya penerapan kesehatan dan keselamatan kerja. K-3 penting, tapi masih saja ada anggapan bahwa menerapkan K-3 berarti penambahan cost. Padahal kalau dihitung-hitung sebagai pengendali keuntungan. Penerapan K-3 bisa menekan angka kecelakaan yang terjadi. Sebaliknya jika terjadi kecelakaan, biaya yang harus dikeluarkan banyak. “Saya berharap hendaknya semua perusahaan menerapkan K-3,” pintanya.
Kadisnakertrans Ir. Djaka Ritamtama, MM menjelaskan angka kecelakaan kerja yang terjadi tahun 2012 mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2011. Jika tahun 2011 mencapai 240 kasus, tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 215 kasus. Dari kasus tahun 2012, tidak semuanya terjadi di lingkungan kerja atau perusahaan melainkan ada yang terjadi di luar perusahaan, misalnya dalam perjalanan berangkat atau pulang kerja. Hanya 37 kasus saja yang terjadi di dalam lingkungan kerja.” katanya.
Dalam upaya meningkatkan K3, kata Djaka pihaknya terus mensosialisasikan dan melakukan pembinaan K-3 guna meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja dengan membentuk dan mengefektifkan P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Pada kesempatan tersebut diserahkan mobil Unit Reaksi Cepat (URC) dan tanggap darurat kecelakaan kerja dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan penghargaan zero accident atau nihil kecelakaan kepada lima perusahaan, yaitu PT Molindo Raya Industrial di Lawang, PT PJB Unit Pembangkitan Brantas di Sumberpucung, PT Pindad (Persero) Divisi Amunisi di Turen, dan PT Biersdorf Indonesia di Singosari, Unit MPS-KUD Sumber Makmur di Ngantang.
Penghargaan lain juga diberian kepada PT New Minatex di Lawang atas peran aktifnya dalam menumbuhkembangkan koperasi karyawan, PT Asri Cipta Tenaga Kerja di Singoasari sebagai Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memiliki kepedualian dalam penerapan perlindungan TKI, RSI Gondanglegi atas peran aktifnya dalam menumbuhkembangkan koperasi karyawan. (yusron)