Kenaikan BBM Pengaruhi Tingkat Inflasi
Laporan: Redaksi

Badan Pusat Statistik (BPS)
JAKARTA, (Tubas) – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bulan Juni-Agustus 2011 kemungkinan akan terjadi kenaikan indeks harga atau inflasi. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok gas dan bahan bakar 0.25%.
“Apabila bahan bakar minyak (BBM) terjadi kenaikan harga Rp 500 atau Rp 1500, akan terjadi inflasi 0,3-0,9% pada indeks harga nasional,” jelas Deputi Statistik Distribusi, Djamal SE, Msc kepada wartawan di kantor BPS Jakarta, pekan lalu.
Pada bulan Mei 2011 secara umum menunjukkan kenaikan harga barang-barang. Berdasarkan pemantauan di 66 kota Indonesia, terjadi inflasi 0,12% pada Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,66 pada bulan April 2011 menjadi 125,81 pada bulan Mei 2011. Berdasarkan laju inflasi tahun kalender Januari-Mei 2011 sebesar 0,51% dan lajunya dari Mei 2010-Mei 2011 sebesar 5,98%.
Dikatakan, inflasi juga terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,22%, kelompok sandang 0,64%, kesehatan 0,50%, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,003%, komunikasi dan jasa keuangan 0,14%.
Komoditi yang mengalami kenaikan harga pada bulan Mei 2011 antara lain emas, tarif sewa rumah, upah tukang, bensin, sepeda motor, sabun detergen, rokok, tomat, sayuran, beras, daging ayam, dan ikan segar.
Perbandingan 27 kota di luar pulau Jawa dan Sumatera hanya 6 kota yang mengalami deflasi, sedangkan 21 kota mengalami inflasi. Ambon mengalami inflasi tertinggi mencapai 1,66% dengan IHK 128,84 dan inflasi terendah terjadi di Denpasar dan Mataram. (audy)