JAKARTA, (tubasmedia.com) – Selain memaksimalkan pasar dalam negeri, Kementerian Perindustrian terus mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk dapat memperluas pasarnya ke kancah internasional,. Sektor IKM semakin dipacu untuk bisa menembus dan memperluas pasar ekspor, meskipun di tengah dinamika ekonomi global.
Selain telah memberikan akses IKM ke pasar internasional melalui berbagai program fasilitasi pameran serta pendampingan dan business matching, Kemenperin juga aktif menyelenggarakan beragam kegiatan edukasi seperti talkshow mengenai ekspansi pasar. Salah satunya, yaitu Talkshow Global Furniture Market 2025 dengan tema Strategic Issues and New Market Potential, Middle East Edition yang digelar secara daring pada Selasa (29/4). Talkshow yang diperuntukkan bagi pelaku IKM furnitur tersebut bertujuan agar semakin banyak produk furnitur buatan perajin Indonesia yang mampu bersaing di pasar global.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita menyampaikan, kegiatan talkshow tersebut memberikan informasi penting bagi IKM khususnya di sektor furnitur agar semakin siap dalam mengantisipasi situasi dan dinamika ekonomi dunia.
“Selain itu, edukasi yang diberikan juga mencakup penyampaian peluang pasar di negara importir non-tradisional, khususnya kawasan Timur Tengah, yang dinilai memiliki potensi besar terhadap produk furnitur Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (4/5).
Dirjen IKMA mengungkapkan, pangsa pasar industri furnitur nasional berpotensi untuk terus dikembangkan. Berdasarkan data BPS, nilai ekspor industri furnitur untuk kode HS 9401, 9402, dan 9403 pada periode Januari – Desember 2024 mencapai USD1,91 miliar, meningkat 3,24 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 sebesar USD1,85 miliar.
“Namun kita semua harus berupaya mempersiapkan pelaku industri furnitur dalam negeri agar mampu menguasai pasar domestik dan bisa bersaing dengan produk dari luar negeri,” ujarnya.
Dalam penyelenggaraan talkshow Global Furniture Market 2025, Kemenperin selaku inisiator menjalin kerja sama dengan Kementerian Perdagangan serta Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO). Talkshow tersebut mengulas ide, strategi dan kebijakan yang efektif dalam menghadapi situasi ekonomi global yang saat ini menjadi tantangan bagi pelaku industri dalam negeri. Pada kesempatan ini menghadirkan narasumber kompeten yang membahas isu strategis global, strategi pemasaran di pasar Timur Tengah, serta langkah-langkah adaptasi yang diperlukan oleh pelaku industri furnitur nasional. (sabar)