Site icon TubasMedia.com

Kemenperin Optimalkan Sentra IKM di Yogyakarta

Loading

 

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) melalui pelaksanaan berbagai program pembinaan dan fasilitasi. Misalnya, pengembangan IKM dapat mulai dilakukan dengan mengidentifikasi potensi industri di daerah tertentu, yang selanjutnya pemerintah pusat dan daerah bersinergi membangun atau merevitalisasi sarana penunjang produksi di berbagai sentra IKM di Indonesia.

Salah satu pengembangan sentra IKM yang telah direalisasikan oleh Kementerian Perindustrian bersama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah pengembangan Sentra IKM Kulit Manding melalui UPTD Ndalem Kulit Jogja (NKJ) yang berlokasi di Jalan Parangtritis KM 11, Manding, Bantul, Yogyakarta.

 

UPTD tersebut direvitalisasi menggunakan skema pendanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun 2024 yang dilaksanakan dalam bentuk pembangunan gedung, pengadaan mesin dan peralatan, kegiatan pengembangan SDM dan daya saing, kegiatan manajemen dan teknis pengelolaan, pengembangan kemitraan, serta peningkatan akses pasar ekspor.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, apresiasinya kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta seluruh pihak terkait yang berpartisipasi pada proses pengembangan UPTD NKJ.

“Untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM, Kemenperin terus gencar memacu pengembangan sentra IKM di seluruh pelosok tanah air,” kata Reni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (20/4).

Dirjen IKMA menjelaskan, pengembangan sentra IKM diharapkan dapat menciptakan efek berlipat bagi penguatan ekosistem industri secara keseluruhan, antara lain melalui hilirisasi sumber daya bahan baku lokal menjadi produk berkualitas, maupun pengembangan potensi komunitas IKM di wilayah tertentu.

“Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mendorong pengembangan sentra IKM adalah melalui pemanfaatan skema pembiayaan DAK Fisik Bidang IKM,” tuturnya.

Reni juga menyampaikan, industri kulit dan produk kulit merupakan salah satu subsektor yang memiliki potensi besar di Indonesia. Secara nasional, ekspor produk kulit dan produk dari kulit Indonesia pada tahun 2024 mencapai USD4,6 miliar, meningkat sekitar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (sabar)

 

 

Exit mobile version