Kemasan Produk Industri Kecil Masih Perlu Dibenahi
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Renio Yanita berpesan kepada segenap pelaku industri kecil khususnya yang memproduksi makanan dan minuman (mamin) agar secara berkelanjutan memperbaiki mutu kemasan.
Hal itu dikatakan Reni kepada wartawan di ruang kerjanya kemarin sehubungan banyaknya pengaduan dari konsumen sekitar kondisi kemasan mamin.
Selain penampilan kemasan dimaksud kurang menarik hati konsumen, juga teramat sering sulit untuk membuka kemasan tersebut. Jarang konsumen menemukan kemasan mamin yang gampang dibuka. Malah sebaliknya, si konsumen yang baru saja membeli sesuatu, harus dengan susah payah membuka kemasan tersebut sehingga terpaksa mencari alat agar dapat merobek bibir kemasan.
Kalau gunting tidak ditemukan, tusuk gigi juga jadilah kalau tidak, terpaksa digigit.
Mengomentari kondisi tersebut, Dirjen IKMA mengatakan bahwa sebenarnya pihaknya sudah secara berkesinambungan mengedukasi para pelaku industri kecil. Malah Ditjen IKMA telah menyediakan website tempat para pelaku industri kecil untuk berkomunikasi dengan para ahli kemasan sekaligus mereka dapat menimba ilmu sekitar pengemasan.
Pelaku industri kecil memang sudah harus mempersiapkan barang dagangannya dengan penampilan menarik dengan kemasan yang dapat dibuka dengan mudah.
Selain itu, Dirjen IKMA juga berpesan kepada segenap pelaku IKM agar masing-masing membuat brand produknya sendiri dan jangan sekali-sekali menciplak branding produk lain.
‘’Misalnya mencaplok merek produk asing yang sudah punya nama. Itu tidak baik dan tidak dibenarkan. Lebih baik membuat brand sendiri yang lama kelamaan nanti brand itu akan jadi dikenal masyarakat konsumen,’’ katanya.
Selanjutnya dikatakan bahwa dengan sudah kita miliki merek dagangan kita dan secara kontinyu kita pasarkan, kondisi ini akan menjadikan produk-produk industri kecil semakin kuta bersaing di pasaran.
‘’Nah, dengan brand ini pula kita nanti bisa survive menghadapi ancaman resesi global yang disebut-sebut akan terjadi di 2023,’’ katanya.
Kalau brand kita itu sudah kuat di pasar dalam negeri, kata Reni, kita tidak perlu takut lagi berhadapan dengan produk-produk impor, malah produk impor itu yang bisa kita sisihkan.
‘’Kita juga akan dorong terus para pelaku industri kecil agar semakin mengenal pasar agar utilisasi produk mereka tetap tumbuh,’’ jelas Reni.
Inilah kata Reni strategi utamanya, kenali pasar, sempurnakan kemasan dan percantik penampilan dan tidak kalah penting jaga terus mutu produk. (sabar)