Laporan: Redaksi

Ilustrasi
SEMARANG, (Tubas) – Berdasarkan keterangan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Drs. Hadi Prabowo, MM., Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah saat ini masih dihadapkan pada beberapa masalah baik terkait pemasaran produk, penerapan teknologi, proses produksi, permodalan usaha maupun pengembangan kemitraan usaha.
Hal itu disampaikan ketika membuka Gelar Promosi Klaster UMKM Jawa Tengah. Untuk itu Pemprov Jawa Tengah memberikan prioritas bagi upaya peningkatan dan pengembangan UMKM melalui berbagai kegiatan. Dan upaya tersebut digalakkan di samping membantu mengatasi permasalahan UMKM, tapi juga memperluas kesempatan berusaha, bekerja serta guna meningkatkan investasi. Upaya tersebut selaras dengan misi kedua pembangunan daerah Jawa Tengah tahun 2008-2013 yaitu “Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, UMKM dan industri padat karya”.
Gelar Promosi Produk Unggulan Klaster Jawa Tengah, diselenggarakan di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Semarang selama 3 hari berturut-turut pada pertengahan Oktober 2011, diikuti oleh 70 klaster UMKM yang terdiri atas 48 klaster industri, 16 klaster pertanian dan 16 klaster pariwisata dari 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah.
Beberapa produk unggulan klaster yang dipamerkan antara lain batik, lurik, pakaian jadi, barang kerajinan, makanan olahan, beras organik, knalpot dan paket wisata. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Pemprov Jateng dengan Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD) Jawa Tengah yang juga melibatkan secara langsung berbagai unsur pemerintah, swasta dan lembaga/asosiasi terkait yang dapat mengambil peran aktif secara berkelanjutan dalam pelaksanaan program pengembangn klaster UMKM sehingga terarah dan fokus dengan melakukan pembenahan baik terkait dengan kebijakan, kelembagaan penunjang maupun klaster UMKM itu sendiri. (yon)