Oleh: Fauzi Azis
ilustrasi
KITA sering mendapatkan pencerahan untuk melakukan sesuatu dengan fokus dalam hal bekerja. Di bidang apapun jangan pernah kehilangan fokus. Dalam sebuah pertandingan olahraga, tim yang baik adalah bilamana tim tersebut dipersiapkan untuk menjadi pemenang. Tentu semua persiapan yang dilakukan pelatih diarahkan untuk mencapai kemenangan. Untuk itu pelatih memberikan motivasi bahwa para pemain harus fokus pada latihan yang intensif supaya kemenangan dapat diraih.
Latihan yang intensif adalah fokusnya. Ada sebuah pandangan yang baik dan rasanya dapat difahami bahwa fokus adalah sesuatu yang penting untuk dikerjakan. Dengan kita bisa bekerja lebih fokus, maka pada kondisi yang seperti ini, berarti kita telah mampu memilah dan memilih apa yang paling utama dan prioitas untuk dikerjakan.
Pada sisi lain kita akan mendapatkan manfaat dan sekaligus dapat memastikan bahwa sumber daya yang digunakan teralokasi dengan tepat dan efisien digunakan. Kehilangan fokus maka yang akan terjadi adalah posisi kita menjadi lemah. Bahkan bukan hanya itu, tatkala kita kehilangan fokus situasi yang terjadi adalah bisa kehilangan arah, kurang kekuatan dan akhirnya kalah.
Semua mau dikerjakan, padahal kita tahu sumber daya yang digunakan terbatas, baik berupa sumber daya manusia, anggaran, peralatan dan sumber daya lainnya. Sebagai misal adalah fokus kepada pelanggan daripada produk merupakan fungsi dalam marketing yang selalu menjadi perhatian utama para pemasar.
Membidik hati para konsumen adalah sesuatu yang lebih bermakna untuk menghasilkan permintaan terhadap produk. Dalam konteks menyiasati problem daya saing ekonomi nasional, maka fokus pemerintah melalui kebijakan dan progam yang menjadi perhatian utama adalah mencari daya dorong yang bersifat dinamis untuk menciptakan daya saing.
Fokusnya adalah membangun infrastruktur termasuk memelihara fasilitas yang sudah ada. Defisit transaksi berjalan akan menjadi bersifat “laten mengancam”, jika pemerintah tidak berhasil membenahi masalah infrastruktur ini. Infrastruktur diperlukan agar strategi pembangunan negara dapat dilaksanakan dengan efisien.
Perbaikan infrastruktur akan memungkinkan kegiatan investasi dan bisnis dapat dilaksanakan lebih efisien. Penurunan biaya transaksi yang ditimbulkannya akan mampu meningkatkan produktifitas. Banjir di DKI dan di wilayah lain terjadi juga disebabkan karena buruknya infrastruktur.
Jadi pembangunan infrastruktur di Indonesia adalah merupakan prioritas nasional yang paling utama untuk menjadi fokus pembangunan ekonomi dan daya saing. Pertumbuhan ekonomi bukanlah fokus karena dia adalah resultante dari sebuah proses pembangunan ekonomi yang berjalan efisien.
Efisiensi dan produktifitas ini terjadi akibat kualitas dan kuantitas infratruktur tersedia dengan cukup untuk menggerakkan roda pembangunan ekonomi. Kita harapkan pemerintah yang akan datang punya fokus yang lebih jelas untuk menyiapkan perekonomian nasional yang lebih baik dan berdaya saing. Dan tidak menjadi kehilangan fokus karena semua mau dikerjakan,padahal sumber daya yang dapat dimobilisasi terbatas.
Perekonomian yang mudah memanas(overheating) akan dicirikan oleh defisit neraca transaksi berjalan, dimana impor akan lebih besar dari ekspornya. Jawaban yang tepat adalah benahi infrastruktur sebagai fokus kerja kabinet mendatang agar produktifitasnya meningkat,dan jangan mengulangi kesalahan yang sama karena pemerintah kehilangan fokus kerja karena “digangguin” oleh kerja-kerja politik yang korup. ***