Jaksa Agung Jadi Jubir Eric Thohir, Jhon Sitorus; Layak Dilempari Telur Busuk

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pegiat media sosial, Jhon Sitorus kembali melontarkan kritik tajam terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan mega korupsi di Pertamina Patra Niaga yang disebut mencapai Rp1.000 triliun.

Ia menilai Kejagung tidak serius dalam menangani kasus ini dan justru terkesan menutupi pihak-pihak yang seharusnya diperiksa.

“Korupsi Pertamina, Aroma telur busuk di Kejagung. Wajar jika publik menilai Kejagung tidak serius menuntaskan korupsi Pertamina Rp 1.000 Triliun ini,” ujar Jhon di X @JhonSitorus_18 (6/3/2025).

Jhon menyoroti sikap Kejagung yang awalnya menyatakan kemungkinan memanggil Menteri BUMN Erick Thohir, namun belakangan justru bertemu secara diam-diam hingga larut malam.

“Awalnya Kejagung menyatakan berpeluang akan memanggil Erick Thohir, ternyata malah bertemu diam-diam hingga larut malam,” cetusnya.

Selain itu, Kejagung juga menggelar rapat tertutup dengan Komisi III DPR RI, padahal perhatian publik sedang tertuju pada perkembangan kasus ini.

“Lalu kemarin rapat tertutup dengan komisi III DPR RI, padahal atensi publik sedang ramai-ramainya,” Jhon menuturkan.

“Saya menduga banyak yang ditutupi, setidaknya soal bohir besar yang disebut-sebut belakangan ini,” tambahnya.

Yang lebih mengejutkan, kata Jhon, Kejagung justru seolah menjadi juru bicara Erick Thohir dengan menyatakan bahwa mantan Presiden Inter Milan itu tidak terlibat.

Eric tidak Terlibat

“Yang mengejutkan, Kejagung seolah menjadi juru bicara Erick Thohir sendiri dengan menyatakan Erick tidak terlibat,” imbuh loyalis Ahok ini.

Jhon pun mempertanyakan sikap Kejagung yang tidak melakukan pemeriksaan atau pemanggilan, tetapi sudah memberikan kesimpulan bahwa Erick Thohir tidak terlibat.

“Kapan pemeriksaannya sehingga Erick Thohir tidak terlibat? Tanpa pemeriksaan, tanpa pemanggilan, langsung dicap tidak terlibat. Luar biasa hukum di negeri ini,” timpalnya.

“Apa dasar pernyataannya sementara Erick Thohir berwenang penuh atas pengangkatan 9 orang tersangka korupsi tersebut jadi direktur di Patra Niaga?,” sambung dia.

Ia menilai seharusnya Kejagung mendapatkan apresiasi atas keberhasilannya mengungkap kasus korupsi yang hampir menyentuh angka Rp1.000 triliun.

Namun, setelah rapat tertutup dengan Komisi III DPR, Jhon menilai ada sesuatu yang ditutupi.

“Tapi sehabis rapat di Komisi III rasanya warna dan wangi bunga itu terlalu mahal. Kejagung lebih layak dilempar telur busuk saja, karena sekarang mereka hanya jadi Juru Bicara Erick Thohir,” tandasnya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS