JAKARTA, (tubasmedia.com) – Berkembangnya kelompok militan negara Islam atau ISIS di Irak diperkirakan bisa menaikkan harga minyak dunia. Kelompok tersebut dikhawatirkan akan mencegah perusahaan-perusahaan berinventasi untuk produksi minyak di negara, kata Kabag Ekonomi Badan Energi Internasional (IEA), Fatih Birol, Jumat (28/11)
Menurut dia Irak diperkirakan menyumbang setengah dari pertumbuhan produksi minyak di kawasan Timur Tengah. Namun perkiraan itu harus dikaji kembali karena kekurangan dana investasi di sana. Sebagian besar lapangan minyak Irak berada bukan di kawasan yang dikuasai ISIS dan produksi minyak Irak hanya turun sekitar 10 persen pada tahun ini.
Harga minyak dunia masih terus turun menjelang pertemuan negara-negara pengekspor minyak OPEC hari Kamis (27/11). Dalam pertemuan di Wina, Austria, OPEC akan memutuskan apakah akan mengurangi produksi untuk meningkatkan harga atau tidak.
Melambannya pertumbuhan ekonomi di Eropa dan China serta peningkatan produksi minyak di Amerika Serikat membuat harga minyak turun sampai sekitar 30 persen.
Iran dan Venezuela yang perekenomiannya mendapat tekanan karena pemasukan yang lebih kecil dari minyak, dilaporkan akan mengusulkan penurunan produksi namun produsen minyak terbesar Arab Saudi tidak setuju dengan langkah itu.(siswoyo)