IPB Laksanakan Mandat Mendikbud

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

BOGOR, (tubasmedia.com) – Institut Pertanian Bogor (IPB) menyatakan kesiapannya berbagi keilmuan di bidang Hortikultura, dengan membuka program pendidikan berbasis pertanian di luar domisili Bogor ke daerah lain di Jawa Barat, seperti Sukabumi, Garut dan Tasikmalaya. Akademi komunitas ini dilakukan bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat sebagai penyedia lahan. Sedangkan IPB menyediakan tenaga pengajar yang berkompeten.

“Karena mandat dari Mendikbud sudah turun, kami ya siap. Toh selama ini sudah ada cikal bakal berupa program diploma (D2) di Yapen, Papua, Aceh, Tamiang, NTT dan Sulawesi Selatan. Malah program itu akan ditingkatkan menjadi D3. Sedangkan mandat Mendikbud di Jawa Barat itu program S1,” ujar Rektor IPB Prof Dr. Herry Suhardiyanto saat mendampingi Mendikbud Prof Dr Mochammad Nuh dalam jumpa pers dalam rangka Dies Natalis IPB ke-50 di Kampus Dramaga Jumat lalu.

Menurut Herry, selama ini IPB terus mengembangkan inovasi melalui riset terapan. Kemudian hasil inovasinya baru sekitar 20 yang telah dinikmati oleh masyarakat melalui komersialisasi inovasi bekerjasama dengan industri dan dunia usaha. “Bagi IPB, komersialisasi bangku kuliah No… tapi komersialisasi inovasi Yesss,” cetus Herry disambut para awak media.

IPB menghasilkan 234 inovasi teknologi baru dari 615 inovasi di tanah air, dinilai Menteri sebagai prestasi luar biasa. Namun kemulian itu jangan hanya menjadi milik Bogor, tapi harus dinikmati oleh masyarakat luas, terutama simiskin di daerah perbatasan yang belum ada lembaga pendidikan negerinya. IPB itu milik negara. “Karenanya harus berbagi keluar daerah lain di Jawa Barat yang penduduknya 40 juta, tapi distribusi pendidikan tinggi masih buruk, hanya ada delapan perguruan tinggi negeri,“ tandasnya.

Karena itu Mendikbud memberikan mandat khusus kepada IPB untuk membuka kampus dengan program di luar domisili, sehingga bisa berekspansi dan menularkan keunggulan yang selama ini diperolehnya. ”Soal anggaran dalam program itu bisa diatasi, yang terpenting adalah menciptakan budaya, seperti di IPB kan butuh waktu lama, tak cuma 5-10 tahun tapi lebih dari itu. Budaya pendidikan seperti ini yang tak ternilai,” jelas Nuh ketika ditanya soal anggaran untuk program di luar domisili tersebut.

Tak hanya IPB yang mendapat mandat Mendikbud untuk membuka program di luar domisili tersebut, melainkan juga Universitas Padjadjaran, ITB, UPI, dan dua poli tehnik di Bandung. ”Mereka akan dibagi sesuai dengan jurusan yang dibutuhkan oleh peserta didik di daerah daerah Jawa barat. Sehingga mereka tak perlu kost jauh jauh, tapi bisa mendapatkan akses pendidikan seperti di Bogor dan Bandung,” ujarnya.

Program di luar domisili itu telah diusulkan oleh Gubernur Jawa barat Achmad Heryawan, setelah mendapatkan masukan dari pemda pemda di Jawa Barat. Kemudian disampaikan ke Mendikbud dan Mendikbud telah memberikan mandat kepada IPB untuk segera berkolaborasi bersama Pemda membuka akses pendidikan yang jurusannya disesuaikan dengan potensi daerah masing masing. (syamsul)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS