Site icon TubasMedia.com

Inkubator Tanpa Listrik untuk Daerah Terpencil

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

PURWOKERTO, (TubasMedia.Com) – Bayi yang lahir prematur membutuhkan inkubator untuk perawatannya dan untuk mengoperasikannya harus ada listrik. Hal ini menjadi persoalan pada pelayanan kesehatan di daerah yang belum terjangkau listrik. Persoalan lain pada harga inkubator yang relatif mahal sehingga banyak Puskesmas yang belum memiliki fasilitas ini.

Keprihatinan terhadap kondisi tersebut, mendorong sejumlah peneliti dari Unsoed Purwokerto merancang inkubator yang murah dan tanpa listrik. Penemuan ini diharapkan mampu mengatasi persoalan bayi prematur di Puskesmas daerah terpencil. Terutama dapat berperan sebagai inkubator transport menuju ke rumah sakit terdekat.

Puskesmas Desa memang diharuskan merujuk bayi prematur ke rumah sakit, namun dalam perjalanannya tetap membutuhkan penghangat (inkubator transport). Alat ini memungkinkan untuk dikembangkan sebagai inkubator murah tanpa listrik yang bisa dimasukkan ke dalam mobil.

Tidak hanya itu, inkubator temuan Dr. Abdullah Nur Aziz, Dr.Eng Mokhtar Effendi, Wihantoro, M.Sc, dan Sukma Aji R, M.Si juga bisa digunakan pada situasi darurat seperti saat terjadi bencana. Hal itu sangat memungkinkan karena bentuknya portable dan hanya butuh air panas untuk mengoperasikannya. Secara teknis sumber energi panas berasal dari air yang dialirkan ke dalam elemen pemanas yang berfungsi untuk menghangatkan suhu lingkungan di dalam inkubator.

Prototype inkubator yang diistilahkan dengan nama Low Cost Incubator tersebut, Senin pekan lalu, diperkenalkan kepada para bidan Puskesmas maupun praktisi kesehatan yang lain di Purwokerto. Hal itu dilakukan untuk menjaring masukan dan saran dari mereka. Masukan tersebut diperlukan untuk penyempurnaan desain maupun yang lainnya.

Salah seorang peneliti, Mokhtar Effendi menuturkan kepada tubasmedia.com saat ini belum ada rencana untuk diproduksi secara masal karena masih butuh penyempurnaan. Meski secara teknis sudah bisa digunakan namun masih perlu dilakukan uji coba lebih lanjut. (joko)

Exit mobile version